Minggu, 27 Februari 2011

- 'Ini Bukan Juventus yang Sesungguhnya'

Turin - Pelatih Bologna Alberto Malesani mengaku terkejut saat timnya berhasil mengalahkan Juventus di Turin. Malesani menilai tim yang dikalahkan Bologna bukanlah Juve yang sesungguhnya.

Rossoblu mengatasi Bianconeri 2-0 dalam laga yang digelar di Olimpico, Turin, dinihari tadi.

Kekalahan ini merupakan yang kedua yang diderita Juventus secara berturut-turut setelah di pekan sebelumnya dibekuk Lecce dengan skor yang sama.

Pelatih Bologna Alberto Malesani mengaku terkejut saat timnya berhasil mengalahkan La Vecchia Signora.

"Bagi saya rasanya seperti mustahil bahwa Juve yang kami kalahkan ini merupakan Juve yang sesungguhnya," kata Malesani dikutip dari Football-Italia.

Menurut allenatore berusia 56 tahun tersebut, masalah yang dihadapi oleh Zebra Turin adalah soal mental.

"Mungkin masalah psikologis yang membuat Juve bermain seperti saat ini. Saya menyukai Juve. Dalam pandangan saya, sekali mereka bisa mengatasi masalah mental ini, maka Juve akan menjadi sangat kuat," tuntas dia.

Soal mental ini juga diakui oleh bek Juventus Giorgio Chiellini. "Di babak kedua kami membuat kesalahan yang harus kami bayar," ujar dia di situs resmi Juve.

"Kami kehilangan rasa percaya diri dan lawan bisa mengambil keuntungan dari itu. Setelah kebobolan, kami jadi kurang tenang dan tidak bermain dengan luwes," lanjut bek asal Italia itu.

"Kondisi ini sungguh disayangkan karena terjadi di saat seperti ini. Kami butuh suntikan semangat dan rasa percaya diri. Mungkin bila kami bisa unggul atas Bologna, kami bisa menang," pungkas dia.
- Del Neri: Konsistensi Tak Ada dalam DNA Juve

Turin - Luigi Del Neri sangat kecewa dengan kekalahan kandang yang diderita Juventus. Del Neri menyebut konsistensi tak ada dalam DNA Bianconeri. Dia pun meminta anak buahnya segera berbenah.

Takluk 0-2 di tangan Bologna jelas jadi hasil memalukan buat 'Nyonya Tua'. Ini adalah kekalahan kedua berturut-turut yang diderita Juve setelah akhir pekan lalu mereka kalah dengan skor yang sama di markas Lecce.

Dua hasil buruk saat melawan tim medioker itu mengherankan Del Neri. Pasalnya, anak buahnya malah bisa menang saat meladeni juara bertahan Inter Milan. Konsistensi pun dituding jadi biang keladinya.

"Konsistensi tak ada dalam DNA kami. Tiap kali kami kebobolan, saat itulah kami kehilangan konsentrasi," ungkap Del Neri, seperti dikutip Football-Italia.

"Tidak mungkin bagi klub sekelas Juventus, setelah kemenangan atas Inter, bisa membuang segalanya dalam waktu dua pekan," tambahnya.

Pelatih 60 tahun itu tak ingin timnya makin terpuruk. Dia pun meminta Alessandro Del Piero cs. segera bangkit.

"Ini akan jadi musim yang sulit yang sangat mengecewakan jika kami terus seperti ini," lugasnya.

"Saya tak percaya saya kehilangan keseluruhan skuad dalam tempo 15 hari, meski jelas ada banyak yang harus ditingkatkan. Memang memalukan untuk para fans karena seharusnya mereka mendapatkan sesuatu yang berbeda," tandas Del Neri.
- Di Natale Tolak Juventus karena Napoli

Udine - Antonio Di Natale memutuskan untuk bertahan di Udinese meski sempat diminati Juventus pada awal musim ini. Rupanya, ia menolak lamaran Juve karena tak mau mengkhianati Napoli.

Juve melakukan perekrutan besar-besaran pada awal musim ini. Beberapa nama tenar digaet yang digaet antara lain Milos Krasic, Alberto Aquilani, Fabio Quagliarella, Leonardo Bonucci, dan Simone Pepe.

Satu nama lain yang diincar Bianconeri adalah Di Natale. Meski usianya sudah tak muda lagi, ketajamannya di depan gawang lawan masih sangat bisa diandalkan.

Namun, striker 33 tahun itu memutuskan untuk menampik tawaran 'Nyonya Tua' dan lebih memilih bertahan di Udinese. Keputusan ini rupanya dilatarbelakangi oleh Napoli. Apa hubungannya?

"Juventus sangat menginginkan saya, tapi saya tak pernah bisa menerimanya," ungkap Di Natale, seperti dikutip Football-Italia.

"Di musim lalu, Napoli meminta saya bergabung dengan mereka, tapi saya bilang kepada Presiden Aurelio De Laurentiis bahwa saya tak ingin meninggalkan Udine," sambungnya.

"Jika saya menerima tawaran Juventus hanya 12 bulan kemudian, itu akan jadi pengkhianatan buat Napoli, klub kota kelahiran saya," tuntasnya.
- Juve Kalah Lagi

Turin - Juventus menelan kekalahan lagi. Setelah ditundukkan Lecce 0-2 pekan lalu, mereka kini ditundukkan Bologna dengan skor yang sama juga.

Pada pertandingan di Olimpico Turin, Minggu ((27/2/2011) dinihari WIB, gua gol yang disarangkan Boligna berasal dari pemain yang sama; Marco Di Vaio. Juve sendiri tampil tanpa Gianluigi Buffon yang terkena kartu merah dalam laga melawan Lecce. Maka, jadilah Marco Storari mengambil posisinya.

Dua kekalahan dalam dua laga beruntun membuat Juve turun ke posisi tujuh klasemen sementara dengan nilai 41. Sementara Bologna naik ke posisi 12 dengan koleksi nilai 32 di tangan.

Juventus sempat memiliki dua kesempatan emas di babak pertama, keduanya datang dari Vincenzo Iaquinta. Yang pertama datang di menit 26. Tendangan Iaquinta dari dalam kotak penalti masih bisa digagalkan kiper Emiliano Viviano.

Usaha kedua Iaquinta datang di menit 33. Menerima umpan dari Alessandro Matri, ia melepaskan tendangan kaki kanan. Sial baginya, tendangannya itu masih melebar dari gawang.

Leonardo Bonucci juga memiliki peluang di menit 29. Tapi tendangan kaki kanannya juga masih melambung. Babak pertama berakhir dengan skor sama kuat 0-0.

Bologna akhirnya membuka keunggulan di menit 49. Umpan terobosan Massimo Mutarelli diterima dengan baik oleh Di Vaio, sebelum nama terkahir ini melepaskan tendangan kaki kanan. Storari tak mampu menghalaunya dan bola pun bersarang di pojok kiri bawah gawangnya.

Di menit 53, Claudio Marchisio sempat mendapatkan peluang. Tapi tendangannya, usai menerima operan Matri, masih bisa diblok.

Di Vaio juga mendapatkan kans emas tiga menit berselang. Hasilnya? Bola masih belum menemui sasaran. Sepakan kaki kirinya melebar di samping kiri gawang Juve,

Eks bomber Parma itu baru bisa mencetak gol keduanya di menit 66. Memanfaatkan umpan Riccardo Meggiorini, ia melepaskan sebuah sepakan kaki kanan. bola bersarang di pojok kiri bawah gawang Juve.

Skor 2-0 tersebut tak mampu dikejar Juve sampai akhir laga dan mereka pun kembali menelan pil pahit, namun kali ini di hadapan pendukung sendiri.

Susunan Pemain

Juventus: Storari, Bonucci, Barzagli, Chiellini, Grygera (Pepe 69), Marchisio, Melo, Martinez (Del Piero 45), Krasic, Matri, Iaquinta (Toni 45).

Bologna: Viviano, Britos, Portanova, Rubin, Esposito (Mutarelli 31), Mudingayi, Della Rocca, Casarini, Perez, Di Vaio, Meggiorini.

Jumat, 25 Februari 2011

- Ibra: Milan Lebih Besar daripada Inter

Milan - Zlatan Ibrahimovic mengatakan dirinya tidak bisa bicara tentang hal buruk tentang Inter Milan. Namun ketika ditanya siapa klub terbesar di kota Milan, pemain Swedia itu menjawab AC Milan.

Inter menjadi bagian dari masa lalu Ibrahimovic. Pemain bertubuh jangkung itu berseragam tim "biru-hitam" tahun 2006 hingga 2009.

Banyak kesan mendalam yang dirasakan Ibra selama membela La Beneamata. Ia mengantar Inter memenangi scudetto musim 2006/07. Itu adalah kali pertama Nerazzuri juara liga Italia dalam kurun waktu 17 tahun terakhir.

Selama bermukim di Giuseppe Meazza, total tiga scudetto dan dua gelar Supercoppa Italia dipersembahkan oleh Ibra. Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 itu juga meriah sejumlah gelar individual, salah satu di antaranya adalah top skorer Seri A.

Kini saat Ibra membela rival sekota Inter, AC Milan, apakah pemain Swedia itu bakal memberikan cap "buruk" kepada sang mantan? "Saya memang tidak bisa mengatakan hal-hal jelek terkait Inter karena saya menjalani periode fantastis di sana. Namun saya pikir secara historis Milan merupakan klub yang lebih besar di kota ini," ujar Ibrahimovic di Reuters.

Pemain yang juga pernah membela Ajax Amsterdam dan Juventus itu menilai bahwa saat ini Milan tengah menjalankan sebuah program yang cukup menjanjikan.

"Ketika saya bergabung di Milan, saya ditunjukkan sebuah proyek yang berlangsung di sekitar saya dan saya dijanjikan banyak hal yang kini semua itu tengah berjalan," ujar striker 29 tahun itu.

"Proyek ini sedang berkembang dan saya pikir tahun depan kami merupakan salah satu tim yang memiliki kualitas untuk bertarung di semua kompetisi," tuntas dia.
- Jelang Liga Italia
Tanpa Lavezzi, Napoli Siap Hadang Milan

Jakarta - Dua tim teratas di klasemen Liga Italia, AC Milan dan Napoli, akan baku hantam di pekan 27 Seri A. Meski tak diperkuat salah satu pilarnya, Ezequiel Lavezzi, Partenopei percaya kalau Rossoneri bisa ditundukkan.

Di depan pendukungnya sendiri, Stadion San Siro, Milan akan mencoba mempertahankan puncak klasemen saat menjamu tim yang sejak awal 2011 setia membuntuti di posisi dua, Napoli.

Jelang laga krusial tersebut Napoli justru harus kehilangan salah satu pemain intinya. Ezequiel Lavezzi dipastikan tak akan merumput dalam pertandingan yang akan dilangsungkan Selasa (1/3/2011) dinihari WIB tersebut setelah dia dijatuhi hukuman larangan bertanding sebanyak tiga laga akibat meludahi bek AS Roma, Aleandro Rosi.

Absennya striker 25 tahun itu akan jadi kehilangan besar buat Napoli. Duetnya bersama Edison Cavani di sepanjang musim ini telah menjadikan mereka berdua salah satu pasangan paling berbahaya di Seri A. Sebuah kondisi yang mau tak mau harus dihadapi Walter Mazzarri.

"Tak ada yang bisa kami lakukan. Lavezzi adalah salah satu kunci permainan kami dan dia telah diambil dari kami. Dihukum saat kami berada di titik paling krusial sepanjang musim terasa pahit dan kami tak punya pengganti alami dari Pocho (Lavezzi)," sesal Mazzarri di Yahoosports.

Meski kekuatannya berkurang, Napoli tak lantas pesimistis dengan peluang memetik kemenangan di kandang 'Setan Merah'. Keberhasilan bersaing di papan atas menunjukkan kalau Marek Hamsik cs punya daya saing menghadapi siapapun.

"Kami harus menjalani dengan kondisi itu. Napoli menghormati sepakbola dan kami akan menunjukkan kedewasaan kami lagi. Kami melewati sebuah ujian kedewasaan. Saya dapat respon yang bagus dari semua orang dan ini berarti saya bisa mengandalkan semua pemain saya," tuntas Mazzarri.

Masalah Napoli bukan cuma absennya Lavezzi. Dengan harus bertarung di Liga Europa malam tadi, Napoli punya waktu istirahat yang lebih singkat dibanding Diavolo Rosso, yang terakhir bertanding menghadapi Chievo akhir pekan kemarin.
- Penting Buat Milan, Pato Tak Akan Dilego

Milan - Usai mengalami cedera kontribusi Alexandre Pato di AC Milan terus berkurang. Meski belakangan lebih sering jadi pemain pengganti, Rossoneri menolak untuk menjual striker mudanya itu.

Pato harus menjalani persaingan sengit di lini depan Milan musim ini menyusul kedatangan Zlatan Ibrahimovic, Robinho dan kemudian Antonio Cassano. Malang buatnya, dalam kondisi seperti itu performanya belakangan dianggap tidak stabil.

Setelah sempat mengalami cedera, yang membuatnya absen cukup panjang di penghujung 2010 lalu, Pato dianggap tak benar-benar bisa menemukan sentuhannya kembali. Apalagi dia juga tak cocok berpartner dengan Ibra di lini depan.

Dalam beberapa kesempatan penyerang berjuluk 'Si bebek' itu memang masih bisa mencetak gol penentu kemenangan Rossoneri. Namun karena kehadirannya di starting eleven semakin berkurang, muncul kabar kalau Milan akan melegonya.

Real Madrid dan Chelsea sempat dikabarkan mengincar pesepakbola asal Brasil itu. Namun kubu Milan memastikan kalau Pato tidak akan dilepas ke manapun.

"Pemain Brasil itu penting buat Milan dan dipastikan akan bertahan di sini," tegas wakil presiden Milan Adriano Galliani di Football Italia.

Pato sejauh ini sudah menyumbang 10 gol buat Diavolo Rosso dari 16 kali dimainkan. Dengan jumlah tersebut Pato, bersama Robinho, menjadi top skorer kedua Milan di belakang Ibra yang sudah melesakkan 13 gol.

Minggu, 20 Februari 2011

- Perlawanan Cagliari Kejutkan Leonardo

Milan - Inter Milan memetik kemenangan tipis 1-0 saat menjamu Cagliari dalam lanjutan Liga Italia. Sempat unggul cepat, Leonardo mengaku terkejut dengan perlawanan yang diberikan tamunya.

Berlaga di Giuseppe Meazza, Minggu (20/2/2011) dinihari WIB, Inter Milan berhasil meraih poin maksimal berkat kemenangan 1-0. Gol tunggal Nerazzurri datang dari Andrea Ranocchia di menit tujuh.

Mampu membuat gol cepat, Leonardo sempat meduga kalau pertandingan akan menjadi milik timnnya. Namun ternyata skuad besutan Roberto Donadoni mampu memberi perlawanan gigih, Inter pun terpaksa puas dengan keunggulan satu gol saja.

"Kami mencetak gol di awal dan saya menduga kami akan mengendalikan permainan tapi kami justru berisiko kemasukan di akhir dan harus berjuang untuk menutup Cagliari, yang punya banyak pemain berkualitas," sahut Leonardo seperti diberitakan Football Italia.

Disebut pelatih asal Brasil itu, perjuangan Inter semakin berat lantaran kondisi fisik pemainnya yang menurun karena kelelahan. Tiga hari lalu Zavier Zanetti cs juga berlaga di Seri A saat menjalani laga tersisa menghadapi Fiorentina.

"Kami kelelahan, tapi tak mau menjadikan itu sebagai alibi. Kami harus menghapus kelelahan dari pikiran kami, karena masih ada (pertandingan) maraton di depan kami," lanjut Leonardo.

"Bagaimana pun, tiga poin adalah penting dan kami puas. Itu tetap sebuah kemenangan dan Anda bisa menang dengan cara seperti ini, dengan lebih menekankan pada karakter dibanding skill. Saat Anda bisa menang meski bermain buruk, itu sebuah pertanda baik," tuntas Leonardo merujuk pada keberhasilan Inter naik ke posisi dua klasemen.
- Atasi Cagliari, Inter ke Posisi Dua

Milan - Inter Milan naik ke peringkat kedua klasemen sementara berkat kemenangan 1-0 atas tamunya Cagliari. Tambahan tiga poin membuat Inter kini hanya tertinggal dua angka dari capolista AC Milan.

Inter mengalahkan Cagliari 1-0 dalam laga yang digelar di Giuseppe Meazza, Minggu (20/2/2011) dinihari WIB.

Gol kemenangan Nerazzuri tersebut dikemas oleh Andrea Ranocchia di menit ketujuh. Gol ini sempat mendapat protes para pemain Cagliari.

Tambahan tiga angka membawa Nerazzuri naik ke posisi kedua klasemen sementara menggeser Napoli. Dengan poin 50, Inter kini hanya tertinggal dua angka dari AC Milan selaku pemuncak klasemen sementara.

Jalannya Pertandingan

Baru 90 detik pertandingan berjalan, Inter langsung melancarkan tekanan. Sepakan Pandev dari luar kotak penalti bisa diselamatkan oleh Michael Agazzi.

Menit keempat tandukan peluang Cagliari melalui Daniele Conti bisa dimentahkan Julio Cesar.

Skor berubah menjadi 1-0 di menit ketujuh dengan gol menjadi milik Inter Milan. Nerazzuri mengambil tendangan bebas dengan cepat. Samuel Eto'o mengoper ke Goran Pandev. Selanjutnya pemain Makedonia itu melepas tembakan yang masih diblok pemain Cagliari.

Bola yang mengarah ke Houssaine Kharja disepak ke arah gawang. Sempat menyentuh Andrea Ranocchia, bola kemudian menembus gawang Cagliari.

Gol ini sempat mendapat protes dari para pemain I Isolani yang menilai bahwa Ranoccha berada dalam posisi off-side.

Kesalahan Inter hampir dimanfaatkan Cagliari untuk mencetak gol penyama. Backpass Yuto Nagatomo berhasil membuat Robert Acquafresa dan Andrea Cossu memiliki kesempatan untuk menyamakan skor. Namun upaya tersebut ternyta masih gagal membuahkan angka.

Di babak kedua, serbuan dilancarkan Cagliari. Memasuki seperempat jam terakhir laga, anak buah Roberto Donadoni itu meningkatkan tekanan ke kotak penalti Inter.

Kemelut di depan gawang Inter membuka peluang bagi Nene untuk menjebol gawang Julio Cesar. Namun Dejan Stankovic berhasil menghalau bola keluar.

Tak lama berselang, tembakan Nene membentur Cambiasso. Bola rebound yang disambar Andrea Lazzari masih melenceng dari sasaran.

Susunan Pemain

Inter Milan: Julio Cesar; Cordoba, Ranocchia, Nagatomo, Maicon, Motta (Cambiasso 71'), Kharja (Mariga 77'), Zanetti, Pandev, Pazzini, Eto'o (Stankovic 62')

Cagliari: Agazzi; Astori, Canini, Agostini, Pisano, Conti, Cossu (Nainggolan 69'), Lazzari, Biondini, Nene, Acquafresca (Ragatzu 64')
- Allegri: Napoli Rival Utama Milan

Milan - Performa menanjak yang ditunjukkan Inter Milan membuat mereka dianggap akan mampu menjegal AC Milan. Namun Masimilliano Allegri menyebut kalau rival utama Rossoneri saat ini adalah Napoli.

Inter dianggap mengalami perkembangan pesat sejak Leonardo menggantikan posisi Rafael Benitez. Jika pada pertengahan Desember lalu Inter terpaut 13 poin dengan punya satu pertandingan sisa, kini jaraknya dengan Milan cuma lima angka.

Kondisi tersebut tak pelak membuat banyak pihak mulai menjagokan Zavier Zanetti cs untuk bisa mengejar Milan dan bukan tak mungkin mempertahankan titel juaranya.

Namun Allegri tak melihat Inter sebagai pesaing utama timnya saat ini. Dengan hanya tiga poin yang jadi pemisah, Napoli dianggap Allegri jadi rival utama Diavolo Rosso.

"Saat ini tantangan terdekat datang dari Napoli, itu yang sebenarnya. Dan setelah mengalami start yang buruk di awal musim, bukan kah normal jika Inter melakukan comeback," sahut Allegri di Yahoosports.

Milan akan berusaha menjaga keunggulannya di puncak klasemen dengan melawat ke Chievo akhir pekan ini. Laga ini berpotensi menyulitkan Gennaro Gattuso cs karena Napoli dan Inter sama-sama kalah 0-2 di tempat yang sama.

"Mereka tim yang muda, mereka punya teknik dan mereka berlari dengan cepat. Dan di atas itu semua menghadapi tim besar mereka mampu menunjukkan kualitasnya. Mereka tahu bagaimana menggunakan kecepatan untuk menyerang dan punya pemain yang mampu melakukan itu, tapi sampai akhir musim semua pertandingan akan sulit," tuntas Allegri.

Kamis, 17 Februari 2011

- Inter Buktikan Tekad Jadi Juara

Florence - Laga atas Fiorentina disebut sebagai ajang pembuktian tekad juara Inter Milan. Maka kemenangan pun ditegaskan sebagai sebuah tanda bahwa La Beneamata siap berjibaku dalam mengejar gelar.

Inter menjalani laga tandang kontra Fiorentina, Kamis (17/2/2011) dinihari WIB, setelah beberapa hari sebelumnya mengalami kekalahan menyakitkan dari Juventus yang adalah salah satu rival beratnya.

Meski demikian, Inter berhasil bangkit dari hasil buruk di akhir pekan dan meraih kemenangan. La Viola ditekuk La Beneamata 2-1.

"Partai hari ini adalah salah satu laga di mana kami harus menunjukkan kalau kami masih siap untuk itu (mengejar gelar)," tegas bek Inter Ivan Cordoba di situs resmi klubnya.

"Tim bangkit dari kekalahan atas Juventus: hari ini kami bermain dengan menyadari kekuatan kami sendiri dan siapa diri kami - Inter," lugasnya.

Tiga poin tambahan yang dipetik di markas Fiorentina membawa Inter ke posisi tiga klasemen Seri A dengan selisih lima poin saja dari pemuncak klasemen AC Milan. Di antara keduanya ada Napoli yang unggul dua poin dari Inter.

"Seperti biasa saat kami datang ke sini (markas Fiorentina) kami harus berkeringat, tapi tim butuh kemenangan dan kami akhirnya layak mendapatkannya."

"Kemenangan ini adalah sebuah pertanda penting dan kami sangat senang dengan hal tersebut. Papan klasemennya seperti itu dan yang kami bisa lakukan hanyalah menantikan partai berikutnya," tukas kapten Inter Javier Zanetti.
- Buru Scudetto, Inter Ditunggu Partai-partai 'Final'

Florence - Inter Milan langsung bangkit usai hasil buruk akhir pekan lalu, dengan kemenangan atas Fiorentina. Tapi Inter tak boleh bersantai karena perjalanan tidak akan semakin ringan.

Dijamu La Viola, Kamis (17/2/2011) lepas tengah malam WIB, Nerazzurri memetik kemenangan 2-1 setelah sebelumnya juga unggul lebih dulu.

"Ini adalah sebuah kemenangan penting. Kami benar-benar butuh tiga poinnya dan kami mendapatkan itu. Fiorentina termasuk ke dalam tim dengan performa baik saat ini, tapi kami tetap solid," nilai Asisten Pelatih Inter Milan Beppe Baresi di Football Italia.

Berkat hasil tersebut Inter kini berhasil naik ke posisi tiga klasemen Seri A dengan poin 47. Di atasnya ada Napoli (49 poin) dan AC Milan yang memuncaki klasemen dengan poin 52.

Kemenangan atas Fiorentina juga berarti La Beneamata lekas bangkit dari kekalahan usai akhir pekan lalu kalah di tangan Juventus.

"Scudetto? Kami akan menuju sejumlah partai final dari sini sampai dengan akhir musim," tegas Baresi mengindikasikan ketatnya persaingan di papan atas Seri A.
- Pazzini Menangkan Inter

Florence - Inter Milan pulang dari lawatannya ke markas Fiorentina dengan mengantongi poin penuh. Inter menang 2-1 atas tuan rumah.

Dalam lanjutan partai giornata 25 Seri A di Artemio Franchi, Kamis (17/2/2011) dinihari WIB, Inter unggul cepat lewat gol bunuh diri Michele Camporese pada menit enam.

La Viola sempat menyamakan kedudukan, tapi Giampaolo Pazzini akhirnya berhasil memastikan Nerazzurri pulang dengan tiga angka penuh.

Hasil tersebut membuat Inter kini menduduki posisi tiga klasemen Seri A dengan poin 47. Inter tertinggal dua poin dari Napoli yang ada di peringkat dua dan lima poin dari pemuncak klasemen AC Milan.

Jalannya Pertandingan

Baru enam menit pertandingan berjalan, Inter sudah berhasil memimpin 1-0 atas tuan rumah Fiorentina berkat gol bunuh diri pemain belakangnya.

Gol diawali dari umpan tarik Samuel Eto'o ke arah Giampaolo Pazzini. Namun, bola mengenai Michele Camporese dan berubah arah drastis untuk melewati Artur Boruc.

Ketinggalan gol cepat tidak bikin Fiorentina patah arang. Usaha demi usaha untuk menyamakan kedudukan terus diusahakan.

Hasilnya muncul pada menit 33. Manuel Pasqual berpenetrasi di sisi kiri dan mengirim umpan silang ke muka gawang, yang ternyata malah menceplos masuk ke gawang Inter.

Semenit jelang turun minum, Alberto Gilardino melepaskan tembakan keras dari tepi kotak penalti. Tapi bola masih melaju tipis di atas mistar.

Inter langsung menekan di awal babak kedua. Empat menit memasuki paruh kedua Dejan Stankovic berhasil melepaskan tembakan keras yang merepotkan Boruc.

Fiorentina membalas pada menit 56. Adrian Mutu dan Valon Behrami bekerja sama sebelum kemudian Gilardino berusaha masuk ke kotak penalti meski bek Inter Andrea Ranocchia masih sukses menghalau dobrakan lawan.

Enam menit berselang, justru Inter yang kembali unggul. Eto'o berhasil memenangi duel dengan Pasqual sebelum mengirim bola untuk Pazzini yang sukses bikin skor jadi 2-1.

Stankovic berusaha menambah keunggulan Inter pada menit 71 lewat tendangan jarak jauh. Mengarah tepat ke gawang, kiper Boruc masih bisa mementahkan upaya tersebut.

Pada menit 84 Inter kehilangan Wesley Sneijder yang harus ditarik keluar karena cedera. Inter niscaya bakal merisaukan kondisi si pemain Belanda.


Susunan pemain:

Fiorentina: Boruc; Comotto, Gamberini, Camporese, Pasqual; Montolivo, Donadel (D'Agostino '85), Behrami (86' Babacar '86); Santana (Ljajic '27), Gilardino, Mutu.

Inter: Julio Cesar; Maicon, Ranocchia, Cordoba, Nagatomo (Kharja '72); Zanetti, Cambiasso, Stankovic (Obi '89); Sneijder (Mariga '84); Pazzini, Eto'o
- Lazio Yakin ke Liga Champions

Roma - Lewat 25 pertandingan di Seri A, Lazio masih duduk di tempat ketiga klasemen sementara. Masih ada 13 laga sampai akhir musim, tapi Lazio yakin bisa mempertahankan posisi di zona Liga Champions itu.

Dengan catatan 13 kemenangan, enam kali seri dan enam kali kalah, Lazio sudah melampaui apa yang dicapai musim lalu. Pada 2009/2010, Gli Aquilotti hanya mampu finis di urutan 12 dengan catatan 11 kemenangan, 13 kali seri dan 14 kali kalah.

Setidaknya sampai sejauh ini, Lazio punya kans bagus untuk maju ke Liga Champions musim depan. Dengan kondisi pemain yang tengah yakin-yakinnya, skuad arahan Edy Reja ini menatap 13 laga tersisa dengan api di mata.

"Tentu saja kami yakin bisa bermain di Liga Champions," ujar Stephan Lichsteiner di Football Italia.

"Yang paling penting adalah tak ada pesmisme di dalam ruang ganti. Apa yang terjadi di luar tak membuat kami tertarik. Kami punya mental pemenang, bahkan di situasi sulit sekali pun. Ini sesuatu yang tak kami miliki di masa lalu."

"Musim ini, kami telah menemui banyak halangan dan masih bisa mendapatkan poin. Kami jauh lebih kompak dari sebelum-sebelumnya," tandas bek berusia 27 tahun ini.

Lazio sempat meraih kemenangan penting atas juara bertahan, Inter Milan, musim ini, di mana mereka menang 3-1 pada Desember 2010. Catatan lainnya, mereka juga menahan imbang si pemuncak klasemen, AC Milan, dua kali.

Selasa, 15 Februari 2011

- Ibra Pernah Tolak City

Milan - Zlatan Ibrahimovic mengaku pernah menolak tawaran dari Manchester City di musim panas lalu. Striker asal Swedia itu menegaskan dirinya tak akan bermain hanya demi uang semata.

Setelah musim yang tak menyenangkan di Barcelona, Ibra memutuskan untuk keluar dari Nou Camp. Dengan kekuatan finansialnya, City dikabarkan siap memboyong pemain 29 tahun itu.

Pada akhirnya, Ibra memutuskan untuk bergabung dengan AC Milan. Dia lebih memilih Rossoneri demi ambisinya meraih trofi juara.

"Saya mengadakan serangkaian pembicaraan dengan City dan mereka punya proyek fantastis yang sedang berjalan. Tapi saya bukan salah satu pemain yang ingin ke sana dan bermain demi uang," ujar Ibra, seperti dikutip SkySports.

"Bagi saya, sangat penting untuk melihat seperti apa masa depan, kemungkinan apa yang ada. Bagi saya, proyek City bukan sekarang," tambah bekas bintang Juventus dan Inter Milan itu.

"Saya pikir dalam beberapa tahun mereka akan jadi tim papan atas, tapi Milan sekarang sudah di puncak. Bagi saya, saya ingin bermain di puncak saat saya berumur 29 tahun, bukan 32 tahun."

"Ini bukan tentang uang. Jika Anda pemain hebat, maka akan ada uang di mana pun," tutup Ibra.
- Skorsing Tiga Laga buat Aksi Baku Ludah

Roma - Aksi saling meludah yang dilakukan oleh Ezequiel Lavezzi dan Aleandro Rosi akhirnya mendapatkan ganjaran juga. Kedua pemain itu dihukum larangan bertanding dalam tiga laga.

Lavezzi yang bermain buat Napoli terlibat aksi baku ludah dengan Rosi, bek AS Roma, saat kedua klub bentrok di Stadion Olimpico Roma dalam lanjutan Seri A, Minggu (13/2/2010) dinihari WIB.

Football Italia mengabarkan, tindakan tidak terpuji kedua pemain itu kemudian berbuah larangan bertanding sebanyak tiga pertandingan di Seri A.

Hukuman itu diberikan setelah Lega Calcio mempelajari rekaman televisi. Dalam pertandingan itu sendiri, aksi Lavezzi dan Rosi tidak mendapat hukuman karena luput dari perhatian wasit.

Dengan hukuman itu, Lavezzi dipastikan tidak bisa memperkuat Napoli dalam partai kontra Catania, AC Milan dan Brescia. Kehilangan Lavezzi cukup berarti bagi Napoli karena striker Argentina itu adalah penyerang utama untuk mendampingi Edinson Cavani.

Sementara bagi Rosi, ia dipastikan tidak dapat membela Roma dalam partai melawan Genoa, Parma dan Lecce.

Minggu, 13 Februari 2011

- Cavani Dua, Napoli Bekuk Roma

Roma - Napoli berhasil meraih kemenangan penting atas tuan rumah AS Roma. Dua gol Edinson Cavani mengantar I Vesuviani menang 2-0. Tambahan tiga poin membuat Napoli terus membayangi AC Milan di capolista.

Laga Roma kontra Napoli digelar di Olimpico, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Cavani membuka keran gol-nya lewat titik putih di awal babak kedua. Pemain asal Uruguay itu memantapkan kemenangan Napoli tujuh menit menuju bubaran.

Hasil ini membuat Napoli terus menempel pemuncak klasemen AC Milan. I Partenepoi mengoleksi poin 49 atau ketinggalan tiga angka dari Milan.

Sementara Roma ada di peringkat ketujuh dengan poin 38. Bagi Il Lupi, ini merupakan kali pertama mereka kalah di kandang sendiri di Seri A musim ini.

Jalannya Pertandingan

Roma menghadapi Napoli di Olimpico, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Pelatih Roma Claudio Ranieri menyimpan Francesco Totti di bangku cadangan. "Pangeran Roma" ini baru tampil di menit ke-77.

Permainan keras pun tersaji dalam laga ini. Sempat terjadi kegaduhan yang dipicu oleh pertengkaran antara Marco Casetti dan Ezequiel Lavezzi. Pertengkaran ini memicu adu mulut yang melibatkan pemain lainnya dan pertandingan berhenti beberapa menit.

Menit ke-22 siku Andrea Dossena terlihat menghantam wajah Rodrigo Taddei.

Napoli mampu mengimbangi permainan Roma. Beberapa kali tekanan yang dilancarkan Edinson Cavani dkk. berhasil menghadirkan ancaman di kotak penalti Il Lupi.

Sementara itu lini depan Roma yang mengandalkan Marco Borriello-Mirko Vucinic yang didukung Rodrigo Taddei dan Fabio Simplicio masih kalah garang dibanding Cavani cs.

Kesempatan bagus bagi Roma didapat Vucinic di menit ke-16. Sepakannya masih bisa ditangkap oleh Morgan de Sanctis. Sementara peluang terbaik Napoli hadir menit ke-28 tendangan bebas Walter Gargano ditepis oleh Julio Sergio.

Wasit menghadiahkan penalti kepada Napoli usai Marek Hamsik dilanggar Juan di menit keempat babak kedua. Eksekusi yang dilakukan Cavani berhasil membawa Napoli memimpin 1-0.

Penalti Cavani sempat membentur tiang gawang sebelah kanan, bola kemudian bergerak ke kiri. Dari tayang ulang, bola sudah melewati garis gawang. Namun boleh jadi sebagai "penegas" Cavani kemudian menyambar bola rebound untuk menggetarkan gawang tuan rumah.

Seperempat jam menuju bubaran, peluang Roma lewat tendangan Jeremy Menez masih bisa ditepis De Sanctis.

Gol! Napoli menggandakan skor tujuh menit menuju bubaran, kembali Cavani sebagai pencetak gol-nya. Berawal dari umpan silang Paolo Cannavaro dari sisi kanan, Cavani berhasil menemukan ruang di antara Marco Casetti dan Aleandro Rosi.

Meski sedikit mendapatkan gangguan dari Rosi, Cavani berhasil melesakkan bola ke gawang Serigala Ibukota.

Susunan Pemain

AS Roma: Julio Sergio; Juan, Cassetti, Riise, Aleandro Rosi, De Rossi, Simplicio (Greco 77), Perotta, Taddei (Menez 46'), Borriello, Vucinic (Totti 77)

Napoli: De Sanctis; P.Cannavaro, Aronica, Campagnaro, Gargano, Paziensa, Dossena (Zuniga 60), Maggio, Hamsik (Yebda 74), Cavani (Mascara 85), Lavezzi
- Allegri Kritik Milan

Milan - AC Milan berhasil meraih kemenangan meyakinkan 4-0 atas Parma sekaligus memantapkan posisi di capolista. Meski begitu pelatih Milan Massimiliano Allegri memiliki kritik untuk timnya.

Milan mengalahkan Parma 4-0 dalam laga yang berlangsung dinihari tadi. Hasil ini membuat Rossoneri nyaman di puncak klasemen sementara.

Hasil positif ini merupakan jawaban yang diberikan oleh Il Diavolo Rosso atas dua hasil imbang yang mereka petik sebelumnya yakni lawan Genoa (1-1) dan Lazio (0-0).

"Ketika ada tim sekelas Milan mengalami dua hasil iimbang secara berturut-turut, maka itu memicu kontroversi dan orang terburu-buru mengatakan kami tengah krisis," seru Allegri di Football-Italia.

"Namun kami tak pernah ada dalam krisis. Nyatanya kami bermain baik di dua pertandingan itu, jadi yang kurang hanyalah hasil akhir saja," jelas mantan pembesut Cagliari tersebut.

Meski menang mutlak atas Parma dan nyaman di puncak, Allegri tetap mengkritik anak buahnya yang dia nilai terlalu cepat puas setelah unggul 2-0.

"Saya pikir hingga gol kedua kami tampil baik. Namun setelahnya kami menurunkan tempo terlalu lambat dan tidak lagi berusaha untuk mengancam lawan."

"Sebuah kesalahan untuk sudah merasa nyaman terlalu cepat dan di waktu lalu kami harus membayar mahal untuk sikap seperti itu. Saya berterimakasih karena gol-gol Robinho menyelesaikan perlawanan Parma, namun kami seharusnya bisa meyudahi permainan lebih cepat," tegas dia.
- Bantai Parma, Milan Mantap di Puncak

Milan - AC Milan memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara menyusul kemenangan telak atas Parma 4-0. Separuh dari total gol Il Diavolo Rosso dibukukan oleh Robinho.

Milan membantai Parma empat gol tanpa balas dalam laga di San Siro, Minggu (13/2/2011) dinihari WIB. Keran gol Il Diavolo Rosso dibuka Clarence Seedorf di menit kedelapan, kemudian disusul Antonio Cassano sembilan menit kemudian. Dua gol Robinho di babak kedua melengkapi pesta Milan.

Dengan hasil ini Milan mantap di puncak klasemen dengan poin 52 atau unggul enam angka dari peringkat kedua Napoli. Ada pun Parma ada di urutan 15 dengan nilai 26.

Jalannya Pertandingan

Milan melancarkan tekanan di menit awal pertandingan. Sepakan Clarence Seedorf dari luar kotak penalti masih bisa ditepis Antonio Mirante.

Gol! Milan membuka skor di menit kedelapan lewat Clarence Seedorf. Gol ini berawal dari sodoran Zlatan Ibrahimovic ke kotak penalti. Seedorf kemudian mengolah bola dan mengecoh Mirante yang mencoba maju untuk menutup ruang tembak.

Menit ke-13, Parma memiliki peluang. Terobosan Sebastian Giovinco disambut tembakan Antonio Candreva dari sisi kanan. Usaha itu masih bisa dihentikan Christian Abbiati.

Milan menggandakan keunggulan di menit ke-17 lewat Antonio Cassano. Setelah bertukar umpan dengan Gennaro Gattuso, Cassano yang lolos dari penjagaan pemain lawan melepas tembakan yang gagal dicegah Mirante.

Sepuluh menit berselang Il Diavolo Rosso punya kans. Namun tendangan Alexander Merkel ketika menyambut umpan Seedorf tidak mengenai bola.

Setengah jam laga berjalan, Milan memiliki dua peluang yang masing-masing diciptakan Cassano dan Ibrahimovic. Dua kans tersebut berhasil digagalkan Mirante.

Milan terus menekan di sepanjang babak pertama. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Abbiati menggagalkan usaha Parma di menit ke-58. Sepakan keras Blerim Dzemaili dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper Milan tersebut.

Rossoneri semakin mantap dengan keunggulan 3-0 saat laga memasuki menit 62. Gol ketiga bagi tuan rumah dibukukan oleh pemain pengganti Robinho.

Gol ini diawali pergerakan Cassano ke kotak penalti. Selanjutnya Cassano mengoper bola ke Robinho yang ada di sebelah kanan. Dalam posisi tak terkawal, pemain Brasil itu melepas tembakan yang menembus gawang tim tamu.

Tiga menit berselang Milan menambah pundi gol-nya dan kembali Robinho sebagai pencetak skor. Proses gol ini nyaris serupa dengan gol sebelumnya.

Umpan Cassano berhasil diterima Robinho yang ada di sebelah kiri. Tanpa mendapat penjagaan ketat, eks Real Madrid dan Manchester City itu leluasa melepas tembakan yang merobek gawang Gialloblu.

Parma berusaha mengejar ketinggalan lewat upaya yang dilakukan Dzemaili dan Carvalho Amauri. Namun aksi yang dilancarkan pemain tim tamu masih kandas di tangan Abbiati.



Susunan Pemain

Milan: Abbiati; Silva, Nesta, Antonini, Oddo, Van Bommel, Seedorf (Robinho 58'), Merkel, Gattuso (Flamini 63'), Cassano, Ibrahimovic (Pato 68')

Parma: Mirante; Lucarelli, Paci, Gobi, Zaccardo, Dzemaili (Galoppa 85'), Giovinco (Angelo 69'), Valani, Candreva, Amauri, Crespo (Bojinov 69')

Sabtu, 12 Februari 2011

- Preview: Jamu Napoli, Roma Krisis di Lini Belakang

Laga yang diperkirakan akan berlangsung sengit akan berlangsung di akhir pekan ini. Kedua tim yang saat ini sedang berada di papan atas klasemen Seri A, AS Roma dan Napoli akan saling berebut angka untuk menjaga peluang mereka menjadi juara di akhir musim.

Napoli mengalahkan Roma di kandang mereka sendiri dengan skor 2-0 di pertemuan pertama mereka pada musim ini sebelum meraka mengganti pelatih mereka dari yang semula Roberto Donadoni menjadi Walter Mazzari. Pergantian ini lantas melejitkan posisi Napoli hingga menduduki peringkat dua klasemen sementara Serie A berselisih tiga poin dari pemuncak klasemen, AC Milan.

Bulan Februari menjadi bulan yang penting bagi Napoli, selain melawan AS Roma, tim tempat Maradona bermain ini juga harus menghadapi Villareal di Europa League. Karenanya hasil positif di stadion Olimpico ini akan menjadi bekal yang bagus menghadapi The Yellow Submarine.

Roma sebenarnya mempunyai skuad yang lebih bagus, tetapi kekalahan 5-3 dari Inter Milan di San Siro bisa menjadikan sandungan akan ambisi mereka sendiri. Kekalahan itu membuat posisi Roma turun hingga posisi ke-7 berselisih 10 poin dari San pemuncak klasemen, AC Milan, tetapi Roma memiliki satu laga sisa.

Absennya Philippe Mexes dan Nicolas Burdisso memaksa pelatih Roma, Claudio Ranieri harus bekerja lebih keras mempersiapkan skuadnya.

Rumor yang beredar di Italia, kemungkinan Ranieri akan memilih untuk memainkan gelandang mereka Daniele De Rossi sebagai bek daripada menurunkan Simone Loria. Ranieri khawatir Loria yang sering melakukan kesalahan akan menjadi titik lemah kala bertanding melawan Tridente berbahaya milik Napoli.

Penyerang Napoli, Edinson Cavani yang juga merupakan top skor sementara liga Italia Serie A tentunya akan mendapat perhatian khusus pasukan serigala Roma. Namun hanya 6 dari total 18 gol yang Cavani lesakkan di musim ini yang dicetaknya di laga tandang.

Hal ini bisa saja menjadi keuntungan bagi Roma, sekalipun data statistik berbicara bahwa Roma hanya bisa sekali mengakhiri laga tanpa kemasukan gol dalam lima pertemuan terakhir mereka dengan Napoli

Hasil lima laga terakhir di Liga Italia Serie A: AS Roma (K M M S K) Napoli (S M M K M)

Selasa, 08 Februari 2011

- Mourinho Jadi Coach of The Year 2009/10

Milan - Jose Mourinho memang sudah tidak lagi melatih Inter Milan, tapi ia masih meninggalkan bekas. Terakhir, pencapaiannya musim lalu bersama Inter membuatnya dianugerahi sebuah award.

Seperti dikabarkan Football Italia, Mourinho memenangi Panchina d'Oro atau Coach of The Year untuk musim 2009/10 di Seri A. Alasannya? Jelas karena dia berhasil membawa Inter menjadi treble winner di akhir musim.

Manajer asal Portugal itu finis di urutan terdepan dengan mengungguli Luigi Del Neri, yang musim lalu membawa Sampdoria masuk ke zona Liga Champions. Posisi ketiga diraih oleh pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, yang membawa klubnya itu menjadi runner-up di Seri A dan Coppa Italia.

Mourinho sebelumnya juga pernah dinominasikan untuk penghargaan serupa semusim sebelumnya. Tapi kala itu ia kalah dari pria yang kini menangani AC Milan, Massimiliano Allegri.

Sementara itu pada penghargaan lainnya, yakni Panchina d'Argento, Pierpaolo Bisoli menjadi pemenangnya setelah membawa Cesena promosi dari Seri B.

Senin, 07 Februari 2011

- Inter Hantam Roma 5-3

Milan - Delapan gol tercipta saat Inter Milan menjamu AS Roma dalam lanjutan Liga Italia. Lewat laga bertempo tinggi dan keluarnya satu kartu merah, Nerazzurri memetik kemenangan dengan skor 5-3.

Di Giuseppe Meazza, Senin (7/2/2011) dinihari WIB, Inter mendapat perlawanan sengit dari Roma. Lima gol yang dibuat kubu tuan rumah datang dari Wesley Sneijder (menit 3), Samuel Eto'o ('35 dan '63), Thiago Motta (74) dan Esteban Cambiasso (90).

Sementara trigol Il Lupi tercipta dari Fabio Cimplicio (13), Mirco Vucinic (75) dan Simone Loria (81). Roma harus bermain dengan 10 orang setelah Nicola Burdisso diusir wasit pada menit 62, namun dalam kondisi kekurangan pemain mereka malah mampu melesakkan dua gol.

Tambahan tiga poin dari kemenangan ini membuat Inter kini naik satu anak tangga ke posisi tiga dengan poin 44, tertinggal lima poin dari AC Milan di posisi teratas. Anak didik Leonardo masih bisa merapatkan lagi jaraknya karena punya satu pertandingan sisa.

Jalannya Pertandingan

Inter tak butuh waktu lama untuk membuka keunggulan atas Roma karena baru tiga menit laga berjalan Sneijder berhasil menjebol gawang Julio Sergio. Mendapat sodoran bola dari Douglas Maicon, gelandang Belanda itu melepaskan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti yang mengarah ke pojok kiri atas gawang.

Roma yang tak terkalahkan sejak 9 Januari lalu tak tinggal diam karena mereka mampu membalas di menit 13. Umpan panjang Mirco Vucinic berhasil diterima oleh Marco Casetti yang langsung mengopernya ke ara tiang jauh, di mana Fabio Simplicio mampu mendorongnya ke dalam gawang sambil menjatuhkan diri.

Dua menit berselang Roma nyaris berbalik unggul, namun kegemilangan kiper Julio Cesar menghindarkan gawang tuan rumah dari kebobolan. Cesar membuat dua penyelamatan beruntun saat dia menghadang upaya Jeremy Manez dan Marco Boriello.

Inter akhirnya kembali dalam posisi memimpin di menit 34 lewat Samuel Eto'o. Menusuk di sisi kanan, Eto'o kemudian melepaskan tembakan yang gagal dihalau Julio Sergio. Inter unggul 2-1.

Striker asal Kamerun itu nyaris mencetak gol keduanya semenit berselang. Melakukan kerjasama dengan Maicon, sepakan Eto'o ke arah gawang terhalang Daniele De Rossi. Babak pertama berakhir dengan keunggulan tuan rumah 2-1.

Sengitnya pertandingan masih terjadi di babak kedua. Sepuluh menit pertandingan berjalan Giampaolo Pazzini menambah keunggulan Inter menjadi 3-1, meski kemudian gol tersebut dibatalkan karena asisten wasit mengangkat bendera tanda terjadi offside.

Inter benar-benar mengubah kedudukan menjadi 3-1 di menit 63 melalui eksekusi penalti Eto'o. Wasit menunjuk titik putih setelah Burdisso, yang menjadi pemain terakhir Roma, melanggar Pazzini. Dari momen tersebut Roma harus bermain dengan 10 orang karena Burdisso dikartu merah.

Memasuki menit 71 Inter mampu memperlebar keunggulan. Umpan silang Sneijder yang dipantulkan Eto'o berhasil dilesakkan ke dalam gawang oleh Motta.

Tertinggal dua gol dan hanya bermain dengan 10 orang ternyata tak membuat Roma menyerah. Mereka bahkan mampu mencetak dua gol tambahan yang membuat skor berubah menjadi 4-3.

Gol kedua Roma datang dari Vucinic yang meneruskan umpan tendangan bebas De Rossi di menit 75. Sementar gol berikutnya diciptakan oleh Loria setelah dia menyambar bola mental hasil tandukan Juan yang membentur tiang gawang.

Skor 4-3 membuat laga kembali berjalan menegangkan buat Interisti. Namun tiga poin akhirnya bisa diamankan Zavier Zanetti cs karena mereka bisa mencetak satu gol tambahan yang mengubah skor menjadi 5-3.

Gol penutup tersebut dibuat Cambiasso pada menit 89 memanfaatkan kerja keras Eto'o.

Susunan Pemain

Inter: Julio Cesar; Maicon, Ranocchia, Cordoba, Zanetti; Kharja, Thiago Motta, Cambiasso; Sneijder (Nagatomo 75); Pazzini (Milito 70), Eto'o

Roma: Julio Sergio; Cassetti, N Burdisso, Juan, Riise; Perrotta (Taddei 67), De Rossi, Simplicio (Greco 70), Menez (Loria 64); Borriello, Vucinic

Rabu, 02 Februari 2011

- Milan-Lazio Tanpa Pemenang

Milan - Duel antara AC Milan kontra Lazio berakhir tanpa pemenang. Skor 0-0 menutup pertandingan antara Il Diavolo Rosso versus Gli Aquilotti ini. Hasil ini tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen.

Milan menjamu Lazio di San Siro, Rabu (2/2/2011) dinihari WIB. Tuan rumah tampil dominan di pertandingan ini dengan mencatatkan 20 kali tembakan berbanding tujuh kali tembakan milik Lazio.

Namun untuk efektifitas, hanya dua kali tembakan Milan yang mengarah ke gawang Fernando Muslera. Sementara bagi Lazio hanya satu kali serangan mereka mengarah ke gawang Christian Abbiati.

Tambahan satu angka membuat Milan memperkokoh posisinya di puncak klasemen dengan nilai 48 atau unggul lima angka dari pesaing terdekatnya yakni Napoli. Sementara bagi Lazio tetap berada di urutan ketiga dengan nilai 41.

Jalannya Pertandingan

Lazio melancarkan tekanan begitu pertandingan dimulai. Bola deflected yang mengenai Cristian Ledesma mengarah ke gawang Milan. Situasi itu bisa ditangkal oleh Christian Abbiati.

Milan mendapatkan peluang di menit ke-13. Tandukan Mathieu Flamini usai menerima umpan dari Massimo Oddo masih melambung dari sasaran.

Flamini kembali memiliki kans di delapan menit berselang. Kali ini sepakan voli-nya juga masih di atas gawang Lazio yang dijaga Fernando Muslera.

Setengah jam laga berjalan, serbuan Milan yang dibangun lewat Oddo dan diakhiri sepakan Thiago Silva masih bisa dimentahkan oleh Fernando Muslera.

Babak pertama didominasi oleh Milan dengan penguasaan 56 berbanding 44. Namun hingga turun minum, tidak ada gol yang tercipta.

Ibrahimovic! Enam menit babak kedua berjalan, pemain asal Swedia ini melepaskan tembakan yang masih membentur gawang Lazio. Menti ke-52, usaha Milan lewat Flamini juga masih gagal berkat aksi Muslera.

Rossoneri benar-benar mengurung tamunya di babak kedua ini. Meski begitu anak asuh Massimiliano Allegri tidak berhasil menjaringkan satu gol pun ke gawang Lazio.

Ada pun Biancocelesti sendiri praktis tak memiliki peluang matang di sepanjang 45 menit kedua.

Susunan Pemain

Milan: Abbiati; Oddo, Bonera (Legrottaglie 46') (Papastathopoulos 90'), Yepes, Antonini, Flamini, Thiago Silva, Emanuelson, Robinho, Pato (Cassano 63'), Ibrahimovic

Lazio: Muslera; Lichtsteiner, Dias, Biava, Radu, Brocchi, Ledesma, Gonzalez (Bresciano 74'), Hernanes, Kozak, Sculli (Mauri 81')