Kamis, 27 Mei 2010

- Moratti Hidupkan Lagi 'La Grande Inter'

Milan - Keberhasilan Inter Milan meraih treble winners musim ini bikin pemiliknya, Massimo Moratti sangat bahagia. Kesuksesan itu sekaligus mengembalikan masa keemasan Nerazzurri di tahun 1960-an.

Periode emas Inter atau yang dikenal La Grande Inter berhasil dicapai di bawah kepemimpinan Angelo Moratti, mendiang ayah Presiden Inter saat ini. Di masa itu, La Beneamata sukses meraih tiga scudetto, plus dua di antaranya dilengkapi dengan dua trofi Liga Champions yang secara beruntun didapat.

Selama rezim Moratti Junior, tim 'Biru-Hitam' tidak lantas mudah untuk meraih masa-masa gemilang. Inter beberapa kali gagal melangkah lebih jauh di pentas Eropa meskipun mendominasi kompetisi lokal dalam lima tahun belakangan. Empat scudetto dan tiga Coppa Italia dan tiga Piala Super Italia menjadi bukti superioritas mereka.

Namun kerja keras itu terbayar sudah. Inter akhirnya kembali menikmati manisnya periode kejayaan. Kemenangan 2-0 atas Bayern Muenchen, Sabtu (22/5) lalu menjadi pelengkap dua gelar yang sudah lebih dulu diraih scudetto dan Coppa Italia musim ini.

Prestasi ini juga sekaligus bikin Wesley Sneijder dkk. masuk buku sejarah dengan menjadi tim Italia pertama yang berhasil meraih triple gelar dalam semusim. Koleksi trofi Inter masih berpeluang untuk bertambah seiring dengan tiga event yang otomatis akan diikuti Inter pasca Piala Dunia 2010, yaitu Piala Super Eropa, Piala Super Italia dan Piala Interkontinental.

Apabila Inter mampu untuk merengkuhnya, Moratti semula tidak yakin bisa menyamai pencapaian sang ayah kini telah berhasil melampauinya.

"Hanya ada satu 'pressidentissimo' (presiden) dan orang itu adalah ayah saya. Saya merasakan tanggung jawab sebagai seorang anak, tapi tim ini akan selalu seperti The Beatles - tiada taranya," ucap Moratti Jr yang dikutip situs resmi UEFA.

"Untuk waktu yang sangat lama saya telah memimpikan hal ini - memiliki foto yang sama dengan ayah saya dengan Piala Eropa. Dan saya sangat, sangat senang bisa memberikan ini kepada ayah."

Sandro Mazzola, mantan pemain Inter di era La Grande Inter pun mengiyakan kenyataan ini. Pria yang mencetak dua gol di final 1964 melawan Real Madrid itu melihat ada kesamaan pada Inter di masa lampau dan masa kini.

"Grande Inter merupakan sebuah tim yang tahu bagaimana mencetak gol dengan tiga operan," timbal Mazzola yang bersama mantan rekan-rekan se-timnya turut diundang Moratti menyaksikan laga final.

"Itu yang terjadi pada hari Sabtu lalu ketika Diego Milito membuat gol pertama. Itu merupakan buah dari kerja keras, kerja keras pelatih yang memiliki gagasan di pikirannya dan mengaturnya untuk ditransfer kepada para pemain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar