Jumat, 26 November 2010

- Coppa Italia
Lazio Tanpa Kendala, Catania Pesta Gol

Roma - Lazio melaju mulus ke babak kelima Coppa Italia setelah menundukkan klub Seri B, U.C. AlbinoLeffe. Pada laga lain yang mempertemukan dua tim Seri A, Catania mengandaskan Brescia dengan 5-1.

Dalam pertandingan babak keempat yang dilangsungkan di Stadion Olimpico, Jumat (26/11/2010) dinihari WIB, Lazio sama sekali tak kesulitan memetik kemenangan dengan skor 3-0. Hasil tersebut meloloskan anak didik Eduardo Reja ke babak 16 besar.

Tuan rumah sudah membuka keunggulan saat laga baru berjalan 15 melalui Javier Garrido. Skor berubah menjadi 2-0 di menit 45 setelah Guglielmo Stendardo merobek jala tim tamu untuk kali kedua.

Lima menit sebelum laga berakhir, Simone Del Nero memperbesar keunggulan Lazio dengan gol yang dia buat. Skor 3-0 bertahan hingga akhir dan memastikan didapatnya tiket babak perdelapanfinal oleh Biancoceleste.

Sementara pada laga lainnya yang dihelat di Stadio Angelo Massimino, Catania memetik kemenangan besar saat menjamu Brescia. Tuan rumah memaksa tamunya pulang menaggung malu dengan skor 5-1.

Catania unggul cepat melalui Raphael Martinho saat pertandingan baru berjalan 13 menit. Namun kemudian Brescia mampu menyamakan kedudukan lewat Robert Feczesin lima menit berselang. Skor 1-1 tersebut bertahan hingga turun minum.

Di paruh kedua baru Catania bangkit dan total melesakkan empat gol tambahan. Gaston Maxi Lopez kembali membawa tuan rumah unggul lewat golnya di menit 55, untuk kemudian diperbesar kembali oleh Simone Pesce di menit 58.

Delapan menit sebelum bubaran Mirco Antenucci tak mau ketinggalan menyumbang gol. Gol penutup kemenangan tuan rumah dilesakkan kembali oleh Gaston Maxi Lopez di menit 86.

Juga memetik kemenangan dalam laga dinihari ini adalah Bologna. Melawat ke Cagliari, Rossoblu membawa pulang keunggulan 3-0 melalui gol-gol yang datang dari Gaston Ramirez (84), penalti Riccardo Meggiorini (32) dan Henry Gimenez (90).
- Jalan Berat Menanti Milan

Milan - Kesuksesan AC Milan duduk di puncak klasemen Seri A menghadirkan dua sisi. Yang pertama, memperbesar peluang mereka menuju Scudetto. Yang kedua, membuat tim-tim lain gatal untuk menaklukkan mereka.

Performa Milan belakangan sungguh apik. Empat laga terakhir di Seri A dilalui dengan kemenangan, di mana salah satunya diraih atas rival sekota, Inter Milan. Rossoneri kini mengoleksi 29 angka atau unggul tiga angka atas Lazio yang ada di urutan dua.

Sebagai tambahan dari catatan bagus itu, Milan kini juga sudah memastikan diri lolos ke fase knock-out Liga Champions. Yang terakhir ini mereka pastikan setelah menang 2-0 atas AJ Auxerre di matchday V, Kamis (25/11/2010) dinihari WIB.

Tapi serentetan catatan memuaskan ini juga menghadirkan sisi lain. Kalau tak mau cerita menyenangkan ini cepat hilang, Milan harus mulai pasang sikap waspada dalam setiap laga yang mereka hadapi.

"Waktu yang sulit akan segera datang. Semua tim yang kami hadapi mulai sekarang akan bersikap beda karena menghadapi pimpinan klasemen. Mereka juga akan memberikan 100 persen kemampuan mereka," ujar Gennaro Gattuso di Football Italia.

"Sebelumnya, mereka juga sudah melakukannya. Karena menghadapi Milan adalah sebuah pertandingan yang penting."

"Tapi ketika Anda berada di depan, maka satu pertandingan adalah satu langkah menuju akhir tujuan. Tiga poin menjadi hal yang penting dari pekan ke pekan," tukasnya.
- 'Musim Terakhir Nesta di Milan'

Milan - Musim depan AC Milan terancam kehilanga palang pintu terbaiknya. Meski sempat menyatakan bakal pensiun bersama Rossoneri, Alessandro Nesta disebut bakal hengkang di akhir musim nanti.

Adalah Thiago Silva yang membocorkan kabar kontoversial soal kelanjutan masa depan rekan kerjanya tersebut. Dikatakan kontroversia karena hanya beberapa pekan lalu Nesta sudah menyatakan akan bertahan bersama Diavolo Rosso hingga masuk masa pensiun.

"Disayangkan, karena dalam pandangan saya ini akan menjadi musim terakhir Sandro (Alessandro Nesta) bersama Milan. Sangat disayangkan melihat dia pergi di akhir musim yang sedang berjalan ini," sahut Silva seperti dikutip dari Football Italia.

Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Milan ataupun Nesta terkait penyataan bek asal Brasil itu. Yang jelas Nesta memang pernah dikabarkan bakal kembali membela Lazio sebelum akhirnya gantung sepatu.

Diavolo Rosso memboyong Nesta dari Lazio pada tahun 2002 menyusul masalah keuangan yang melanda klub ibukota Italia tersebut. Sejak saat itu dia langsung menjadi bagian tak terpisahkan dari skuad utama Milan.

Selama delapan tahun menetap di San Siro, mantan bek internasional Italia itu total telah menyumbang delapan gelar bergengsi. Di antaranya adalah dua trofi Liga Champions, serta masing-masing satu gelar Scudetto dan Kejuaraan Dunia Antarklub.
- Sneijder: Inter Mulai Kumpulkan Kemenangan

Milan - Setelah menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang, Inter Milan meraih kemenangan saat menjamu Twente. Hasil tersebut diyakini menjadi awal dari rangkaian sukses lain yang bakal diraih Nerazzurri.

Periode sulit di jalani Inter dalam setidaknya sebulan terakhir. Dengan banyak pemain mengalami cedera, La Beneamata menelan banyak hasil mengecewakan.

Zavier Zanetti cs bahkan sempat melalui lima pertandingan beruntun tanpa kemenangan di semua ajang, yang salah satunya berisi kekalahan menyesakkan atas AC Milan. Rentetan hasil tersebut baru berhenti di Giuseppe Meazza setelah Esteban Cambiasso melesakkan gol kemenangan 1-0 ke gawang Twente di Liga Champions.

Sebuah hasil yang membangkitkan kembali kepercayaan diri pemain Inter. Wesley Sneijder malah yakin kalau kemenangan tersebut adalah awal dari rangkaian kemenangan lain yang akan kembali didapat timnya.

"Bisakah kami terus melakukannya? Kami harus bisa. Kami harus menang lagi. Kami akhirnya memenangi pertandingan dan moral tim ini sekarang hebat, Kami tak sabar menantikan laga selanjutnya." sahut Sneijder terkait pertemuan Inter dengan Parma dalam lanjutan Liga Italia akhir pekan ini.

Malang buat Inter, untuk laga kontra Parma mereka tak akan diperkuat dua striker andalannya, Samuel Eto'o dan Diego Milito. Meski begitu, gelandang asal Belanda itu menuntut timnya untuk melanjutkan tren kemenangan sebagai bagian dari persiapan tampil di Kejuaraan Dunia Antarklub.

"Kami menciptakan banyak peluang dan disayangkan tak ada gol lagi tercipta, tapi yang terpenting adalah kami menang dan lolos. Kami harus memenangi pertandingan sebelum bermain di Kenjuaraan Dunia Antarklub untuk mendongkrak kepercayaan diri. Dan hasil ini adalah satu langkah menuju arah tersebut," tuntas Sneijder seperti dikutip dari Footaball Italia.

Senin, 22 November 2010

- Cesar Tunggu Permintaan Maaf Eto'o

Verona - Samuel Eto'o "meniru" aksi Zinedine Zidane saat dia menanduk dada Bostjan Cesar. Terkejut dengan aksi tersebut, Cesar hingga kini masih menunggu permintaan maaf dari sang striker.

Inter menderita kekalahan dengan skor 1-2 saat melawat ke Chievo, Minggu (21/10/2010) malam WIB. Dua gol yang dibuat Sergio Pellissier (29) dan Davide Moscardelli (82), cuma bisa dibalas sekali lewat Eto'o di menit akhir laga.

Kenyataan pahit yang diterima Nerazzurri bisa jadi tak berhenti sampai di situ menyusul aksi tanduk Eto'o terhadap bek tuan rumah, Bostjan Cesar. Sebuah insiden yang kita mengingatkan akan final Piala Dunia 2006 antara Zinedine Zidane dan Marco Materazzi.

Dikutip dari Football Italia, kejadian tersebut bermula saat Eto'o mengklaim dirinya terkesan sikut pemain asal Slovenia itu. Tak lama kemudian mantan pemain Barcelona itu membalas dengan reaksi mengejutkan.

"Eto'o pemain yang hebat, tapi saya pikir tindakan seperti itu seharusnya tak terjadi," sahut Cesar mengomentari insiden tersebut.

Yang membuat pesepakbola 28 tahun itu makin kecewa dengan Eto'o adalah sikap sang striker yang hingga kini belum mengajukan permintaan maaf.

"Dia menanduk saya dan bahkan tidak meminta maaf. Saya jelas tak senang dengan itu, meski yang terpenting adalah tiga poin buat kami," sambung pemain yang di antaranya sempat membela Marseille, West Bromwich Albion dan Dinamo Zagreb itu.

Kejadian tersebut tak sampai membuat Eto'o dihukum wasit karena luput dari pengawasan ofisial pertandingan. Namun karena terekam kamera, hukuman panjang sangat mungkin diterima pesepakbola yang pernah berseragam Real Madrid itu.
- Menang, Napoli Kembali ke Tiga Besar

Naples - Napoli memetik kemenangan meyakinkan 4-1 atas Bologna dan kembali ke posisi tiga besar. Pada pertandingan tersebut Marek Hamsik menyumbangkan dua gol bagi The Partenopei.

Beberapa jam sebelumnya posisi Napoli tergeser oleh Juventus usai mengalahkan Genoa 2-0. Namun Napoli dapat kembali berada di posisinya semula lagi dan unggul satu poin dari Juve usai mengatasi Bologna di Stadio San Paolo, Senin (22/11/2010) dinihari WIB.

Pada laga tersebut Napoli sudah mendominasi pertandingan sejak awal . Saat pertandingan baru berusia tiga menit Christian Maggio sudah berhasil menjebol gawang Bologna lewat sundulannya memanfaatkan crossing Ezequiel Lavezzi.

Pada menit ke-36, Hamsik memperbesar kemenangan skuadnya menjadi 2-0 lewat sepakan kaki kirinya memanfaatkan crossing Edinson Cavani di menit ke-36. Kemenangan 2-0 bagi Napoli tersebut bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Napoli masih terus menekan dan Hamsik mencetak gol keduanya di menit ke-48 setelah mendapatkan bola umpan terobosan Michele Pazienza. Namun Bologna mencoba keluar dari tekanan.

Satu gol berhasil diraih oleh Bologna lewat sundulan Riccardo Meggiorini di menit ke-68 dan skor menjadi 1-3. Namun tuan rumah kembali bangkit dan Edinson Cavani melengkapi kemenangan Napoli menjadi 4-1 di menit ke-74.

Susunan Pemain:

Napoli: De Sanctis; Santacroce, Cannavaro (Cribari 23), Campagnaro; Maggio, Gargano, Pazienza, Dossena; Hamsik (Sosa 56), Lavezzi; Cavani (Maiello 76)

Bologna: Viviano; Garics (Siligardi 46), Portanova (Moras 65), Britos, Rubin; Buscè, Ekdal, Krhin, Della Rocca; Gimenez (Meggiorini 46), Di Vaio
- 'Lazio Harusnya Raup Tiga Poin'

Roma - Edy Reja tak puas Lazio hanya meraih hasil imbang dengan Parma. Pelatih Lazio ini menegaskan bahwa seharusnya bisa meraih poin penuh melihat performa skuadnya yang baik.

Lazio gagal memberikan ancaman kepada pimpinan klasemen Seri A, AC Milan, setelah ditahan imbang 1-1. Pelatih Edy Reja menyayangkan banyaknya peluang yang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh skuadnya.

"Ketika Anda memembuat banyak peluang, Anda butuh mencetak gol. Saya rasa selama 90 menit kami memainkan pertandingan yang sangat bagus dengan tempo yang tinggi di lapangan yang berat," kata Edy Reja seperti dilansir Sky Sport.

"Bagaimana pun saya tidak senang dengan performa hari ini. Ketika Anda bermain sbaik ini Anda harus bisa mendapatkan semua tiga poin dan kami tidak dapat melakukan itu," tegas pelatih Lazio.

Namun, Reja tetap senang akan posisi mereka di klasemen. "Kami masih tetap senang dengan apa yang telah diraih skuad, jika kami mengambil satu laga suatu waktu tak ada alasan untuk khawatir," tukasnya.
- Cassano Selesai di Sampdoria

Genoa - Kesabaran bos Sampdoria pada Antonio Cassano sudah habis. Ditegaskan presiden klub Riccardo Garrone, penyerang topnya itu takkan pernah lagi mengenakan jersey klub kota Genoa tersebut.

Itulah perkembangan terakhir perselisihan di antara Garrone dan Cassano, yang dipicu dari keengganan si pemain mengikuti sebuah acara klub bulan lalu, dan ia malah marah-marah saat ditegur oleh atasannya itu.

Beberapa upaya berdamai tidak membuahkan hasil, terutama karena Cassano dinilai tidak benar-benar menyesal dan meminta maaf atas kelakuannya itu. Garrone pun memutuskan melanjutkan opsi menendang pemain berusia 28 tahun itu.

Dilaporkan Football Italia, Minggu (21/11/2010), pihak klub sedang mempersiapkan proses hukum untuk memutus kontrak Cassano dengan alasan "pembangkangan". Pertemuan dengan otoritas terkait masalah ini dijadwalkan 3 Desember. Jika lancar, dia bisa menjadi free agent pada Januari nanti.

"Satu hal yang pasti adalah, Cassano takkan memakai lagi seragam Sampdoria," cetus Garrone kepada stasiun televisi RAI. "Yang sedang saya buat ini adalah sebuah konsistensi, dan saya tak pernah kekurangan itu sepanjang hidupku."

Walaupun petinggi klub semakin siap melepas Cassano, termasuk pelatih Domenico di Carlo, tapi masih banyak fans yang berharap mantan pemain Bari, AS Roma dan Real Madrid itu bertahan. Pada Jumat malam lalu sekitar 200 orang memberi dukungan moral dengan berkumpul di depan rumah Cassano.

Memasuki musim keempatnya bersama Il Samp, Cassano sudah bermain dalam 110 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 41 gol. Kali terakhir ia dimainkan adalah pada 24 Oktober, saat Sampdoria bermain imbang 1-1 dengan Inter Milan.
- Benitez Tentang Kekalahannya dari Chievo

Verona - Rafael Benitez membuat pernyataan-pernyataan "khas" dirinya tentang kekalahan Inter Milan atas Chievo. Kekhasan itu adalah "tim sudah bermain baik, tapi kekurangan gol sehingga tak menuai hasil maksimal".

Berikut ini petikan pernyataan pelatih asal Spanyol itu, yang dirilis situs resmi klub, setelah Nerazzurri kalah 1-2 dari Chievo, Minggu (21/11/2010), dan itu berarti Inter tak pernah menang dalam empat laga terakhirnya:

"Tentu saja, tidak ada yang senang dengan kekalahan. Tapi para pemain sudah bekerja keras dan bereaksi dengan tepat di babak kedua. Mereka telah menunjukkan semua karakter yang semestinya dimiliki sebuah tim.

"Sayangnya kami kurang beruntung pada beberapa kesempatan mencetak gol. Tapi usaha dan sikap anak-anak sudah oke. Reaksi mereka positif, sudah benar sampai pertandingan selesai. Lapangan jelek. Tim ini telah memperagakan karakternya dan kalau kami bisa mencetak gol, itu pasti akan mengubah semuanya.

"Saya pelatih profesional dan sering menghadapi situasi seperti ini. Satu-satunya cara untuk mengubah keadaan ini adalah terus bekerja keras. Dan hari ini saya menyaksikan keinginan menang dari pemain-pemain kami.

"Gol pertama di gawang kami? Itu situasi one on one. Ada sebuah kesalahan. Ini bukan soal keinginan buat menang, tapi kesalahan teknis. Kami sedang mengalami situasi yang sulit, buat sebuah tim yang telah sering menang. Juga banyak pemain kami yang absen (cedera), sehingga kami harus memainkan banyak pemain muda."

Minggu, 21 November 2010

- Ibra Menangkan Milan Lagi

Milan - Zlatan Ibrahimovic kembali menjadi pahlawan AC Milan. Setelah pekan lalu membawa klubnya menundukkan Inter Milan, kali ini gol tunggal Ibra membawa Rossoneri mengatasi Fiorentina 1-0.

Gol Ibrahimovic menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam duel yang dipanggungkan di Stadion San Siro, Minggu (21/11/2010) dinihari WIB tersebut. Gol itu hadir saat babak pertama tinggal berusia semenit.

Kemenangan 1-0 atas Fiorentina ini membuat Milan kokoh berdiri di puncak klasemen Seri A. Pasukan asuhan Massimiliano Allegri itu mengumpulkan 29 angka dari 13 laga, unggul empat poin dari Lazio yang punya satu pertandingan di tangan.

Jalannya pertandingan
Baru dua menit pertandingan berlangsung, Milan langsung menggebrak. Bek Daniele Bonera yang maju menyerang melepas tembakan yang memaksa kiper Fiorentina, Artur Boruc, menjatuhkan badan buat menepisnya.

Fiorentina memberikan ancaman balasan lima menit kemudian. Tendangan bebas Gaetano D'Agostino dengan indah melewati pagar hidup pemain Milan, tetapi kiper Christian Abbiati masih sigap menepis dengan satu tangan.

Jual beli serangan terus terjadi. Di menit 29, Clarence Seedorf melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola tidak berhasil merobek jala Fiorentina karena Boruc sigap bergerak ke kiri menolaknya.

Pada menit 41, Milan sebenarnya berhasil menyarangkan bola ke gawang La Viola, tetapi karena Robinho yang mencetak gol itu sudah off-side, maka gol tersebut pun dianulir.

Saat laga memasuki menit 44, Milan memetik gol. Mendapat umpan dari sisi kanan lapangan, Ibra yang membelakangi gawang melakukan tendangan salto buat mencetak golnya.

Di babak kedua, tepatnya di menit 57, Milan nyaris menggandakan keunggulannya. Namun kali ini tandukan Alessandro Nesta yang berdiri bebas jatuh tepat di pelukan Boruc. Skor tetap 1-0 buat Milan.

Dari satu tendangan sudut yang diperoleh Milan di menit 66, bola ditujukan kepada Thiago Silva yang berdiri di luar kotak penalti. Silva menendang dan bola menubruk tiang Boruc.

Fiorentina punya kans menyamakan kedudukan di menit 83. Aksi Alberto Gilardino melewati Nesta di garis gawang dilanjutkan dengan sodoran kepada Adem Ljajic. Gol tidak tercipta karena sepakan Ljajic ditepis Abbiati.

Hingga waktu yang ada habis, tidak ada gol tambahan dari kedua kesebelasan. Milan pun tetap berhak atas kemenangan 1-0 mereka.

Susunan pemain
Milan: Abbiati; Bonera, Silva, Nesta, Zambrotta; Gattuso, Ambrosini, Seedorf (Ronaldinho 86), Flamini; Robinho (Boateng 77), Ibrahimovic

Fiorentina: Boruc; Comotto, Kroldrup, Natali (Camporese 46), Pasqual; Donadel, D'Agostino; Cerci (Santana 60), Ljajic, Marchionni (Vargas 76); Gilardino
- Menez Permata yang Sudah Terasah

Roma - Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri, memuji peran besar Jeremy Menez dalam mengantar Giallorossi memukul Udinese 2-0. Menez disebutnya sebagai permata yang sudah terasah.

Menez mencetak gol pertama dari dua gol Roma dalam pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Olimpico Roma, Minggu (21/11/2010) dinihari WIB tersebut.

Bukan sembarang gol, Menez merobek jala Udinese dengan teknik tinggi. Dengan gocekan yahud, gelandang 23 tahun itu melewati Andrea Coda dan Medhi Benatia sebelum melesakkan bola ke gawang Samir Handanovic.

"Menez seperti permata di tengah lumpur dan secara perlahan dia terus dipoles," komentar Ranieri mengenai Menez seperti yang dikutip Football Italia.

Gol ke gawang Udinese adalah gol perdana Menez buat Roma di Seri A. Ditambah dengan gol ke gawang FC Basel di Liga Champions, maka gelandang serang yang pernah membela AS Monaco itu sudah menceploskan dua gol.

Musim ini, peran Menez memang kian sentral. Sejak digesernya Francesco Totti sebagai penyerang untuk menemani Marco Borriello atau Mirko Vucinic, tanggung jawab meracik serangan ada pada pundah Menez.

Dari waktu ke waktu, Menez mulai memperlihatkan penampilan yang semakin stabil. Meski begitu, Ranieri meminta sang playmaker untuk meningkatkan kemampuannya.

"Dia masih bisa sangat berkembang, tapi dia sudah berada di rel yang benar," pungkas Ranieri.
- Tekuk Udinese, Roma ke Zona Champions

Roma - AS Roma menembus peringkat ketiga Seri A alias zona Liga Champions. Di pertandingan terakhirnya, Giallorossi memukul tamunya, Udinese, dengan skor 2-0.

Dua gol yang memenangkan Roma dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpico Roma, Minggu (21/11/2010) dinihari WIB itu dicetak oleh Jeremy Menez dan Marco Borriello.

Tiga angka yang didapat dari Udinese membuat Roma telah mengumpulkan 22 angka dari 13 pertandingan dan berhak duduk di peringkat ketiga; di bawah AC Milan dan Lazio serta di atas Napoli.

Jalannya pertandingan
Meski bermain sebagai tamu, justru Udinese yang sanggup menebar ancaman lebih dulu. Meneruskan tendangan pojok Antonio Floro Flores, tandukan Maurizio Domizzi menabrak sudut mistar gawang Roma.

Udinese kembali mendapat peluang di menit 16. Flores yang beraksi di dalam kotak penalti menembak ke gawang Roma, tapi kiper Julio Sergio sigap menepisnya ke luar lapangan.

Roma mencetak gol pertamanya di menit 24. Dengan sebuah aksi individu ciamik, Menez melewat penjagaan Andrea Coda dan Medhi Benatia sebelum melesakkan bola ke gawang Udinese. 1-0 buat Roma.

Sebelas menit babak kedua berlangsung, Roma sukses menggandakan skor. Dari sebuah serangan balik, Borriello yang menguasai bola di dalam kotak penalti Udinese menembak dan gol.

Roma harus bermain dengan 10 orang dalam 10 menit terakhir. Pasalnya, Nicolas Burdisso dikartu merah oleh wasit karena dianggap mendorong Domizzi dalam sebuah keributan para pemain kedua tim.

Unggul jumlah pemain, Udinese berusaha mencetak gol hingga penghujung pertandingan. Menit 83, tendangan Alexis Sanchez gagal berbuah gol karena menabrak tiang gawang Julio Sergio.

Skor 2-0 buat keunggulan Roma pun tidak berubah hingga akhir.

Susunan pemain
Roma: Julio Sergio; Cassetti, Juan, N. Burdisso, Castellini; Simplicio, Brighi, Menez (Baptista 63), Greco; Borriello (Adriano 70), Totti (Mexes 83)

Udinese: Handanovic; Coda, Domizzi, Benatia; Isla (Agyemang-Badu 67), Pinzi, Inler (Sanchez 46), K. Asamoah, Armero; Flores (Denis 71), Di Natale

Jumat, 19 November 2010

- Stankovic Bela Benitez

Milan - Masa depan Rafael Benitez di Inter Milan tengah dispekulasikan setelah serentetan penampilan yang kurang memuaskan. Dejan Stankovic membantah kabar tersebut.

Sebagai juara Seri A yang sekitar enam bulan lalu mendapat label treble winner, penampilan Inter di kompetisi domestik musim ini relatif tak memuaskan. Dengan komposisi yang nyaris sama dengan musim lalu, Benitez belum mampu memaksimalkan kekuatan skuadnya.

Pelatih asal Spanyol itu memang memiliki kendala dari banyaknya pemain utama yang cedera, tapi duduk di posisi lima klasemen bukan hal yang menyenangkan untuk Inter. Apalagi belakangan mereka seret kemenangan. Dari lima laga terakhir di Seri A, La Beneamata cuma menang sekali. Sisanya berakhir dengan tiga kali imbang dan satu kali kalah.

Wajar kalau kemudian Benitez disebut-sebut tengah terancam. Ada kabar yang menyebut, nasibnya bakal diputuskan dalam beberapa pertandingan ke depan.

Presiden Inter Massimo Moratti sudah menyangkal kabar tersebut dan kini giliran Stankovic yang menyuarakan hal serupa.

"Benitez adalah orang yang tepat. Kami punya orang-orang hebat yang menjalankan klub ini. Jika mereka memilihnya, jelas itu bukan pilihan sembarangan," ujarnya di Football Italia.

Lebih lanjut lagi, gelandang asal Serbia ini berusara menyoal performa buruk Inter. Ia menyebut, hal itu tak ada hubungannya dengan kurangnya motivasi di atas lapangan.

"Setiap orang di sini masuk ke lapangan dengan keinginan untuk tampil habis-habisan. Ketika hasilnya tak sesuai, orang-orang mengklaim kami kekurangan hasrat, motivasi dan keinginan untuk menang."

"Kenyataannya, seiring berjalannya hari, kami jadi berhasrat untuk membuktikan mereka salah. Sebenarnya, kami malah lebih lapar ketimbang musim lalu," bela Stankovic.
- Soal Kontrak, Dinho Tenang-tenang Saja

Milan - Kontrak Ronaldinho bersama AC Milan berakhir musim panas mendatang. Meski menyisakan kurang dari satu tahun, Dinho tenang-tenang saja menyikapi situasi ini.

Kontrak Dinho berakhir sekitar setengah tahun lagi. Bos Milan Silvio Berlusconi berencana untuk mempertahankan pemain bernomor 80 itu. Meski begitu wakil presiden Adriano Galliani mengatakan klub siap menghadapi risiko kehilangan pemain Brasil itu dengan bersikap menunggu soal negosiasi.

Dinho sendiri menanggapi situasi yang terjadi dengan sikap kalem. "Banyak pemain di Milan yang kontraknya mendekati akhir, namun saya bersikap kalem dan saya senang di sini. Saya tidak mengharapkan apa-apa dan soal kontrak saya tenang-tenang saja," tukas Ronaldinho dikutip dari Football-Italia.

Eks pemain Paris SG dan Barcelona itu kehilangan tempatnya di starting XI Milan. Rumornya dia tengah didekati sejumlah klub seperti Flamengo dan Los Angeles Galaxy. Namun pemain berusia 30 tahun itu pada prinsipnya ingin tetap membela Il Diavolo Rosso. Bahkan demi hal tersebut dia siap untuk bermain di posisi yang bukan spesialisasi-nya.

"Saya jarang bermain dan itu membuat saya kehilangan ritme. Namun saya ingin tetap bermain bagus bersama Milan sehingga saya bisa kembali masuk ke timnas," ujar Dinho.

"Saya juga siap bermain sebagai striker untuk Milan. Saya berharap diturunkan saat laga melawan Fiorentina. Namun semua itu bergantung pada keputusan pelatih," pungkas dia.
- Fiorentina vs Inter Ditunda

Roma - Lega Calcio mengumumkan perubahan untuk jadwal di pekan ke-17 yang digelar pertengahan Desember. Salah satu dari hasl revisi adalah penundaan laga Fiorentina kontra Inter Milan.

Seperti dikutip dari Football-Italia, Lega Calcio melakukan sejumlah perubahan untuk jadwal giornata ke-17 yang dipentaskan 18 dan 19 Desember mendatang.

Laga AC Milan kontra AS Roma dimajukan sehari menjadi 18 Desember malam waktu setempat. Sementara itu Lazio akan menghadapi Udinese pada tengah hari, 19 Desember.

Revisi lain adalah penundaan laga antara Fiorentina kontra Inter Milan, terkait dengan kewajiban La Beneamata yang harus mengikuti Piala Dunia Antarklub yang digelar 8-18 Desember 2010. Inter sendiri baru tampil di semifinal pada tanggal 15 Desember.

Belum diumumkan kapan jadwal baru antara La Viola kontra Nerazzuri.

Perubahan Jadwal di Giornata ke-17

18 Desember
Cesena-Cagliari (17.00)
Milan-Roma (19.45)

19 Desember
Lazio-Udinese (11.30)
Sampdoria-Genoa (19.45)


Catatan: Waktu dalam GMT
- 'Juve Belum Siap untuk Scudetto'

Turin - Bagi Felipe Melo, kekuatan Juventus saat ini masih berada di belakang beberapa rivalnya. Meihat performa saat ini, Juve belumlah siap untuk meraih Scudetto.

Skuad arahan Luigi Del Neri itu kini tengah berada di posisi empat klasemen sementara dengan tertinggal enam angka dari AC Milan. Belakangan, Juve lebih sering meraih hasil imbang, di mana tiga dari lima laga terakhir berakhir demikian.

Dengan kerap turun-naiknya penampilan, Melo menilai bahwa Juve masih perlu membenahi banyak hal. Bahkan, jika dibandingkan dengan Milan dan Inter Milan, Bianconeri disebutnya masih tertinggal.

"Kami belum siap untuk memenangi Scudetto. Kami harus terus berkembang. Kami harus realistis dan mengatakan Milan dan Inter ada di depan," ujarnya di Football Italia.

"Kami akan menilai, apakah kami layak untuk meraih Scudetto atau tidak, pada bulan Februari dan Maret. Saat ini, kami hanya fokus dari satu pertandingan ke pertandingan lain," tukasnya.

Pendapat Melo ini mirip-mirip dengan apa yang dilontarkan rekan setimnya, Gianluigi Buffon, beberapa hari lalu. Saat itu Buffon menyebut bahwa Milan lebih difavoritkan untuk menjadi juara saat ini.

Kamis, 18 November 2010

- Benitez Menghitung Hari di Inter

Milan - Dua pertandingan berikut Inter Milan adalah melawan Chievo dan FC Twente. Disebut jika Nerazzurri gagal memenangi kedua laga itu, maka surat pemecatan akan datang ke meja Rafael Benitez.

Adalah harian terkemuka La Gazzetta Dello Sport yang mengapungkan isu itu, Kamis (18/11/2010), sehubungan dengan penampilan terkini Inter di kompetisi Seri A dan juga Liga Champions.

Di Seri A mereka terpuruk di peringkat kelima dan berselisih enam poin dari AC Milan setelah kalah 0-1 dalam Derby della Madoninna akhir pekan lalu. Sementara kekalahan 1-3 dari Tottenham Hotspur di matchday 4 membuat mereka kini menduduki peringkat ke-2 Grup A dengan tujuh poin, sama dengan Spurs tapi kalah selisih gol.

Jika melihat penampilan musim lalu bersama Jose Mourinho, Inter sangat jauh menurun musim ini dan kemampuan mereka mencetak gol pun sepertinya ikutan merosot. Bayangkan saja dari 11 pertandingan di Liga Italia, Samuel Eto'o dkk hanya membuat 13 gol.

Jelas dengan keadaan seperti itu Benitez jadi orang yang paling bertanggung jawab karena dia adalah pelatih utama tim peraih Treble Winner musim lalu itu.

Sepertinya Benitez masih belum mampu menanggung beban kesuksesan Mourinho musim sebelumnya dan ditambah badai cedera yang menggerogoti kekuatan tim.

Maka dua laga Inter ke depan melawan Chievo di Seri A dan Twente di matchday 5 Liga Champions jadi penentuan nasib Rafa di tim 'Biru Hitam'. Meski sempat mengatakan posisi Benitez sebagai pelatih aman, namun presiden Massimo Moratti sudah memberikan ultimatum kalau tak menang di dua laga itu, maka kontrak dua tahun Rafa akan langsung di-cut.

Diberitakan pelatih Republik Irlandia Giovanni Trapattoni jadi kandidat terkuat untuk mengisi kursi Benitez. Pria 71 tahun ini adalah pelatih Inter kala merebut scudetto di tahun 1989.
- Barbara Berlusconi, Presiden Masa Depan Milan

Milan - Kekuasaan Silvio Berlusconi di AC Milan masih akan bertahan cukup lama. Meski belum merencanakan mundur dari jabatannya, sang presiden sudah mengelus calon penerus yang tak lain adalah anaknya sendiri.

Nama anak perempuan yang tengah disiapkan Berlusconi untuk melanjutkan kepemimpinannya di Milan adalah Barbara Berlusconi. Wanita berambut pirang dan berwajah cantik tersebut saat ini masih berusia 26 tahun dan sudah memiliki dua orang anak.

Barbara saat ini tidak menduduki jabatan apapun di banyak perusahaan yang dimiliki ayahnya itu. Inilah yang kemudian menguatkan indikasi kalau dia bakal dijagokan untuk menjadi presiden Diavolo Rosso di masa mendatang.

Barbara bahkan tak sekalipun melewatkan pertandingan Milan di awal musim ini dari tribun penonton. Anak Berlusconi dari perkawinan keduanya dengan Veronica Lario itu bahkan ikut berkunjung ke Santiago Bernabeu saat Rossoneri bertarung di Liga Champions menghadapi Real Madrid.

Dikutip dari Elmundodeportivo, sebagai tahap awal Barbara akan membantu divisi pemasaran klub pemilik tujuh gelar Liga Champions itu. Seiring berjalannya waktu, sarjana filosofi tersebut bakal masuk jajaran dewan direksi.
- Liga Italia Pekan Ini
Persaingan Milan & Lazio Masih Ketat


Jakarta - Persaingan antara AC Milan dan Lazio di puncak klasemen Seri A masih cukup ketat. Milan perlu lebih ekstra keras untuk mempertahankan posisinya karena Fiorentina adalah lawan mereka selanjutnya.

Milan saat ini unggul satu poin dari Lazio di puncak klasemen Liga Italia. Hasil tersebut diraih oleh I Rossoneri berkat kemenangannya dari rival sekotanya Inter Milan 1-0 di saat Derby della Madoninna akhir pekan lalu.

Tentu saja kemenangan itu telah membakar semangat para pemain I Diavolo Rosso. Akhir pekan ini Milan akan menjamu Fiorentina di San Siro. Di atas kertas Milan lebih unggul dari Fiorentina yang saat ini berada di papan tengah.

Namun La Viola juga sedang dalam mood positif setelah pekan kemarin memetik kemenangan atas Cesena 1-0. Kini Milan perlu menjaga konsistensinya untuk bisa terus bertahan di papan atas dari ancaman Lazio.

Jika Milan hanya meraih satu poin maka Lazio punya peluang menyalip Milan. Pada akhir pekan ini Lazio akan bertandang ke Ennio Tardini, Minggu (21/11/2010), dimana Biancoceleste lebih diunggulkan dari tuan rumah Parma.

Sedangkan peringkat ketiga klasemen, Napoli, akan menjamu Bologna di San Paolo. Sementara AS Roma yang saat ini berada di peringkat keenam, akan kedatangan Udinese di Olimpico dan persaingan ini juga cukup ketat.

Juara bertahan Inter Milan akan bertandang ke Marc'Antonio Bentegodi guna menghadapi Chievo Verona. Laga ini akan cukup penting bagi Inter karena kemenangan akan memulihkan kepercayaan bagi pemain I Nerazzurri.

Kemenangan juga akan berdampak positif bagi kelanjutan Rafael Benitez di Inter. Pelatih asal Spanyol ini memang sedang mendapatkan tekanan menyusul kekalahan dari Milan dan posisi Inter yang sedang melorot ke peringkat lima.
- Milan Siap Penuhi Keinginan Ibra

Milan - Zlatan Ibrahimovic mengaku sudah betah dan mau menghabiskan sisa karirnya di AC Milan. Pihak klub pun tampaknya tak ragu memenuhi keinginan dia karena si pemain dinilai krusial buat mereka.

Setelah tampil kurang bersinar di Barcelona, Ibrahimovic berlabuh ke Milan di awal musim ini dengan status pemain pinjaman. Hasilnya tidak mengecewakan dengan torehan sembilan gol dan lima assist dari 15 kali tampil di seluruh ajang.

Arti pentingnya Ibra juga terlihat saat Derby della Madoninna akhir pekan lalu. Ia menjadi pahlawan Rossonerri dengan mencetak gol tunggal sekaligus kemenangan ke gawang mantan klubnya, Inter Milan.

Belum lama ini Ibra berucap ingin bersama Milan hingga pensiun. "Milan akan jadi klub terakhir saya dan setelah itu saya akan pensiun," ujar pemain internasional Swedia itu.

Milan keliatannya merespon keinginan Ibra tersebut. Melalui Adriano Galliani, I Diavolo Rosso mengisyaratkan bakal mempermanenkan penyerang 29 tahun itu.

"Ibra sangat menginginkan Milan. Saya pikir kami hampir pasti jadi klub terakhirnya dan berharap dapat mempertahankannya hingga usianya lewati 33 tahun," kata wakil presiden Milan itu di Football-Italia.

"Ketika kami merekrutnya saya sadar kenapa dia bisa memenangi banyak hal. Dia seorang pejuang dan kuat. Dengan melihatnya di lapangan sudah memberikan kepercayaan diri," puji Galliani.

"Ibra sangat krusial buat kami dan striker yang tidak kami punyai selama 25 tahun. Di saat dia menandatangi kontrak, saya pernah berkata kami akan memenangi derby 1-0 dengan gol Ibra di bawah Curva Nord seperti Ronaldo," pungkasnya.

Ibra diboyong dari Barca pada 2010-11. Dalam klausul kesepakatan disebutkan Milan memiliki opsi untuk memboyongnya secara permanen pada musim panas tahun depan dengan biaya 24 juta euro.
- 'Milan Lebih Peduli Liga Champions Ketimbang Seri A'

Milan - AC Milan sebenarnya lebih peduli dengan kompetisi Liga Champions ketimbang Seri A. Tapi karena rasa lapar, kedua-duanya pun siap dimenangi.

Dibandingkan dengan kali terakhir menjuarai Liga Champions, Milan sebenarnya lebih lama tidak menjadi jawara di Seri A. Jika gelar terakhir di Liga Champions diraih Rossoneri pada 2006–07, mereka belum lagi jadi jawara Seri A setelah 2003–04.

Meski demikian, Milan tampaknya justru lebih menjadikan Liga Champions sebagai prioritas utama untuk diraih pada musim ini.

Di kompetisi terelit antar klub Se-Eropa itu Milan masih berusaha lolos dari fase grup, di mana mereka bersaing dengan Ajax dan Auxerre di Grup G. Satu tiket lain di grup itu sudah didapat Real Madrid.

Posisi Milan di Seri A sendiri sebenarnya tengah bagus-bagusnya. Sampai giornata 12, Zlatan Ibrahimovic cs bertengger di pucuk klasemen. Dengan fakta itulah Milan tetap bertekad mengejar Scudetto meski prioritas utama tetap di Eropa.

"Milan lebih peduli dengan Liga Champions ketimbang Scudetto, tapi jika semua berjalan baik kami juga akan memenanginya (Seri A) untuk kali pertama dalam tujuh tahun," ujar Wakil Presiden Milan Adriano Galliani di Football Italia.

"Ada rasa lapar untuk memenanginya," tegas Galliani.

Senin, 15 November 2010

- 'Jangan Panik, Interisti'

Milan - Performa tak meyakinkan yang ditunjukkan Inter Milan sejauh ini mulai membuat para fans setianya gerah. Namun Ivan Cordoba meminta Interisti jangan panik karena Nerazzurri akan segera kembali ke permainan terbaiknya.

Kekalahan 0-1 dari AC Milan dalam Derby della Madoninna semalam menempatkan Inter di posisi lima klasemen dengan 20 poin. Juara bertahan dalam lima musim terakhir ini berbeda enam poin dari Milan yang menguasai puncak Seri A.Sudah begitu mereka pun jadi tim yang paling "irit" mencetak gol di antara lima tim penghuni posisi lima besar.

Jelas dengan penampilan sepert ini, kritik pun langsung mengarah kepada Benitez sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas tim. Dengan skuad yang tak berbeda jauh dengan peraih treble winners musim lalu, Benitez setidaknya bisa membawa Inter tampil sama baiknya.

Namun pembelaan datang dari wakil kapten Cordoba yang menilai apa yang terjadi di Inter adalah wajar mengingat badai cedera yang menghantam sejak awal musim ini. Apalagi presiden Massimo Moratti pun tak melakukan pembelian di musim panas ini.

"Ini adalah momen yang sangat sulit namun kami akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Kami seorang profesional dan akan berusha keras untuk menjadi lebih baik," tutur Cordoba di Inter Channel yang dikutip Yahoosports.

Maka dari itu Cordoba pun meminta untuk para suporter 'Biru Hitam' agar tetap percaya pada kemampuan tim ini dan tidak panik melihat kondisi tim saat ini. Cordoba yakin jika para pemain pilar sudah kembali pulih maka Inter akan kembali membaik.

"Kami tahu bahwa kami sedang mengalami masa sulit namun kami juga tahu kekuatan kami dan apa yang kami butuhkan untuk tampil baik. Tujuan kami adalah untuk improve secepatnya dan tak boleh berdiam diri dan mengeluh," tegas bek internasional Kolombia itu.

"Fans menaruh harapan pada kami dan kami ingin kembali ke bentuk terbaik secepatnya," simpul bek yang memperkuat Inter sejak tahun 2000 itu.
- Seedorf: Milan Tak Lebih Kuat dari Inter

Milan - Memenangi Derby della Madonnina selalu jadi pencapaian tersendiri buat AC Milan atau Inter Milan. Namun menyusul kemenangan tipis atas Nerazzurri, kubu Rossoneri tak mau sesumbar dan memilih tetap waspada.

Milan memenangi derby sengit kontra Inter di Giuseppe Meazza. Sebuah gol yang datang daru penalti Zlatan Ibrahimovic memastikan anak didik Massimiliano Allegri dapat tiga poin dan berhak kembali ke puncak klasemen.

Dari tahun ke tahun kemenangan atas musuh sekota itu selalu meninggalkan kesan tersendiri. Namun untuk musim ini pihak Diavolo Rosso memilih untuk menanggapinya dengan tanpa kegembiraan berlebih.

"Memiliki (keunggulan) enam poin itu cukup banyak dan kami akan terus bekerja dengan tenang, tapi enam poin ini belumlah cukup," sahut Allegri mewaspadai kebangkitan Inter dan pesaing lainnya di pekan-pekan berikutnya.

Sempat bersaing ketat dengan beberapa klub lain, Milan dan Lazio kini mulai memisahkan diri dengan keunggulan poin lebih dari satu laga atas lawan-lawannya. Tapi Clarence Seedorf tak mau terbuai dengan kondisi itu.

Dengan roda kompetisi yang masih sangat panjang, gelandang senior asal Belanda itu mengingatkan kalau pesta baru bisa digelar setelah Scudetto bisa dibawa pulang ke San Siro. Milan disebutnya baru bisa mengklaim lebih baik dari Inter jika gelar sudah di tangan.

"DI awal musim, saya katakan kalau kami butuh waktu untuk saling mengetahui antara pemain dan pelatih. Saat hasil bagus mulai datang ke Anda, kepercayaan diri meningkat dan permainan kami terus membaik".

"Kami hanya bisa bilang kalau Milan lebih kuat dari Inter nanti di akhir musim. Penting untuk memenangi liga, dan tidak meributkan siapa yang lebih baik hanya setelah laga derby," tuntas Seedorf.
- Moratti Akui Performa Inter Buruk

Milan - Massimo Moratti kecewa atas kekalahan Inter Milan atas rival sekotanya, AC Milan. Pemilik klub Inter tersebut mengakui bahwa performa skuadnya tak cukup baik untuk mengalahkan Milan.

Inter takluk dari Milan oleh gol tunggal Zlatan Ibrahimovic dari titik penalti. Kekalahan di Derby della Madonina tersebut membuat I Nerazzurri menjadi tim penghuni lima besar turun satu peringkat di klasemen Seri A.

Presiden Inter, Moratti, pun mengakui bahwa skuadnya bermain buruk. Ia melihat performa Inter tidak cukup untuk bisa memenangi pertandingan melawan Milan yang sempat bermain dengan sepuluh pemain.

"Saya tidak suka sama sekali, kami tidak cukup baik untuk bisa menang. Ini sangat sulit untuk bisa bergerak ke depan jika kami bermain seperti ini," ungkap Moratti seperti dilansir Espn.

Moratti tidak puas dengan performa skuadnya di laga penting tersebut. "Saya pikir kami tidak membawa diri kami untuk bermain seperti Milan. Saya pikir kami tidak bermain dengan baik itu saja," ujarnya.

Dengan kekalahan tersebut Inter kini tertinggal enam poin dari AC Milan yang kini memimpin klasemen Seri A. Inter pun baru menang lima kali dari 12 pertandingan Seri A musim ini dan telah kalah dua kali.
- 'Milan Pantas Menang'

Jakarta - AC Milan berhasil memenangi Derby della Madoninna usai mengalahkan rival sekotanya Inter Milan dengan skor tipis. Massimiliano Allegri menilai skuadnya memang pantas mendapat kemenangan ini.

Penalti Zlatan Ibrahimovic di menit kelima menghasilkan tiga angka buat Milan. Gol tersebut adalah satu-satunya gol dalam pertandingan yang digelar di San Siro, dinihari tadi.

Secara keseluruhan Inter lebih mendominasi pertandingan dengan keunggulan ball possession 58% berbanding 42% dan tendangan (mengarah gawang). Milan bermain dengan 10 orang dalam setengah jam terakhir sejak Ignacio Abate di-espulso di menit 60 karena bersitegang dengan Goran Pandev.

Meski demikian Milan mampu menahan serangan Inter dan sukses mempertahankan keunggulan hingga laga berakhir.

"Itu tadi adalah pernampilan yang hebat dan kami memulai laga dengan bagus, menekan Inter. Kami bisa menahannya dan punya sebelas pemain di atas lapangan, bertahan dengan baik dan itu adalah kemenangan yang pantas," ungkap Allegri di Football-Italia.

"Ada momen di mana kami punya peluang untuk mencetak gol kedua tapi kami mulai menurunkan tempo dan pemain kelelahan. Saya suka penampilan tim saya dan di atas semua itu, Milan tampil solid. Ini adalah kemenangan yang penting, terutama sebuah kemenangan di derby bisa mengangkat harga diri tim," pungkas dia.

Milan memang memenangi derby kali ini. Akan tetapi Inter masih unggul dalam jumlah kemenangan dengan perbandingan 64:60 dalam 175 edisi.
- 'Penalti Kacaukan Rencana Inter'

Milan - Pelatih Inter Milan Rafael Benitez mengatakan bahwa penalti di menit awal laga yang didapatkan AC Milan telah mengacaukan rencana yang telah dia susun hingga akhirnya Nerazzuri kalah.

Inter takluk 0-1 dari AC Milan dalam laga derby dinihari tadi. Gol tunggal yang terjadi di laga itu lahir di menit kelima lewat penalti Zlatan Ibrahimovic.

Benitez mengatakan bahwa penalti tersebut telah mengacaukan rencana yang telah ia susun. "Penalti itu mengubah rencana permainan kami. Kami semula berencana menunggu dan menciptakan ruang di antara pertahanan mereka. Namun dengan gol cepat Milan, kami harus segera menekan dan itu cukup tricky," ulas Benitez sseperti dikutip dari Football-Italia.

"Saya pikir kami tidak kehilangan karakter. Tim telah berusaha dan Milan unggul cepat lewat pelanlti itu, dan selanjutnya mereka melakukan pelanggaran untuk membuat kami gagal menguasai laga," tandas suksesor Jose Mourinho itu.

Setelah unggul, Milan harus kehilangan Ignazio Abate dalam waktu setengah jam terakhir akibat menerima kartu merah. Meski begitu Inter gagal menjaringkan gol ketika bermain lawan 10 orang.

Soal hal ini, Benitez punya alasannya. "Memang tidak mudah bermain melawan tim yang memiliki intensitas tinggi dan fokus pada serangan balik. Ketika kami bermain lawan 10 orang, kami mungkin kurang sabar dalam melakukan operan akhir," jawab arsitek asal Spanyol itu.

"Kami terlalu sering kehilangan bola di lini tengah dan tim harus belajar lebih lagi untuk menguasai bola lebih baik," tuntas dia.
- Derby della Madonina
Milan Menang berkat Penalti Ibra

Milan - Pertarungan Derby della Madonina antara Inter Milan kontra AC Milan berlangsung ketat dan panas. Milan akhirnya keluar sebagai pemenang berkat gol penalti Zlatan Ibrahimovic.

Gol penalti Ibrahimovic tercipta saat laga yang dihelat di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (15/11/2010) dinihari WIB, itu baru berlangsung lima menit. Ternyata, gol itu menjadi gol tunggal di laga ini.

Inter sebenarnya diuntungkan ketika Milan dipaksa bermain dengan 10 orang dalam setengah jam terakhir usai Ignazio Abate diusir wasit usai bersitegang dengan Goran Pandev. Namun menang jumlah pemain tidak sanggup dimaksimalkan Nerazzurri.

Dengan kemenangan ini, Milan kembali tampil sebagai pemuncak klasemen sementara Seri A dengan nilai 26 dari 12 laga. Sementara Inter tertahan di posisi lima dengan nilai 20.

Jalannya pertandingan
Pertandingan baru berusia empat menit ketika Milan memperoleh penalti akibat dijatuhkannya Ibrahimovic oleh Marco Materazzi. Ibra sendiri yang mengambil penalti sukses melakukan tugasnya.

Pada menit ke-22, Milan sempat memasukkan bola lagi ke gawang Inter yang dikawal kiper Luca Castelazzi. Namun gol dianulir karena Ibrahimovic yang mencetaknya sudah off-side.

Setelah skor 1-0 bertahan hingga jeda, Inter bermain lebih agresif di babak kedua. Menit 55, sebuah tendangan deras Wesley Sneijder memaksa kiper Milan, Christian Abbiati, menepisnya ke luar lapangan.

Di menit 60, kekuatan Milan berkurang satu setelah Abate diusir wasit. Pemain belakang Rossoneri itu mendapatkan kartu kuning kedua usai bersitegang dengan Pandev. Sementara Pandev yang kedapatan mendorong Abate malah bebas dari hukuman.

Akibat kartu merah Abate, arsitek Milan Massimiliano Allegri, memilih untuk menarik Robinho dan memasukkan seorang bek, Luca Antonini, demi menambal lini belakang.

Unggul jumlah pemain, Inter berusaha menekan. Namun hingga marka 90 menit terlewati, tidak ada satu pun peluang emas yang bisa mereka kreasikan, apalagi hingga mencetak gol.

Skor 1-0 buat kemenangan Milan pun bertahan sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya permainan.

Susunan pemain
Inter: Castellazzi; Cordoba, Materazzi (Biabiany 68), Lucio, Chivu; Zanetti, Stankovic, Sneijder, Obi (Coutinho 36); Eto'o, Milito (Pandev 46)

Milan: Abbiati; Abate, Silva, Nesta, Zambrotta; Gattuso (Pirlo 46), Ambrosini, Seedorf (Boateng 73), Flamini; Robinho (Antonini 62), Ibrahimovic

Jumat, 12 November 2010

- Jelang Derby della Madoninna
Sneijder Sudah Siap

Milan - Wesley Sneijder absen saat Inter Milan diimbangi Lecce semalam. Kini Sneijder mengaku sudah kembali fit dan siap turun bertanding kala Nerazzurri melakoni derby kontra AC Milan akhir pekan ini.

Kelelahan karena terlalu sering dimainkan menjadi alasan Sneijder hampir pingsan di ruang ganti kala Inter melawan Brescia akhir pekan lalu. Setelahnya playmaker asal Belanda itu didiagnosis menderita anemia.

Tak ada Sneijder di lini tengah Il Biscione membuat permainan Inter seperti kurang bertenaga dan mereka pun kembali gagal menang setelah ditahan seri Lecce 1-1. Posisi mereka pun melorot ke urutan ke-4 dan butuh kemenangan untuk segera kembali ke puncak.

Sulitnya adalah lawan berikutnya Inter adalah rival sekotanya Milan dalam duel bertajuk Derby della Madoninna, Senin (15/11/2010) dinihari WIB. Dengan performa Rossonerri yang tengah panas-panasnya, tak mudah bagi Inter meraih tiga angka. Apalagi badai cedera tengah menghinggapi Treble Winner musim lalu itu.

Namun demikian kabar baik datang ke tubuh tim terkait kondisi Sneijder yang kini diklaim sudah fit seratus persen dan siap tampil. Sneijder memberitahu kabar gembira itu melalui akun Twitter dan Facebook mlilknya.

"Ketika sudah melewati momen yang tak baik ini, saya akan berada dalam kondisi terbaik saya. Istirahat kemarin membantu saya untuk rileks dan lebih tenang," aku Sneijder seperti dilansir Football Italia

"Kami sedang dalam masalah namun ada beberapa alibi di sana. Kami baru saja melewati musim fantastis di mana tak satupun fans yang akan melupakannya," sambungnya.

Laga derby kota mode ini sendiri membawa kenangan manis bagi Sneijder. Di mana musim lalu debutnya berseragam biru hitam diawali di laga derby ini dan hasilnya pun tokcer. Sneijder yang baru bergabung dua hari langsung nyetel dan menginspirasikan kemenangan 4-0 Inter atas Milan.

"Fans sejati tak akan mengejek pemainnya bahkan saat sedang dalam kesulitan. Saya tidak ingin melewati derby karena ini seperti debut musim lalu. Saya tak akan melupakannya."

"Saya sudah pulih, kami butuh dukungan Anda, baik pemain maupun pelatih. Benitez adalah pelatih hebat seperti Mourinho. Jose Mourinho adalah masa lalu, derby adalah laga yang paling ditunggu dalam semusim. Kami harus berpikir tentang saat ini bukan masa lalu. So let's play!"
- 'Super Pippo' Tak Mau Menyerah

Milan - Cedera parah memaksa Filippo Inzaghi mengakhiri musim 2010/2011 lebih cepat. Terancam gantung sepatu, Super Pippo enggan menyerah dan masih ingin terus bermain di musim depan.

Kemenangan AC Milan 3-1 atas Palermo, Kamis (11/11) dinihari WIB membawa petaka bagi Inzaghi. Alih-alih menggantikan Alexandre Pato yang cedera di menit ke-65, Inzaghi hanya bermain selama 15 menit dan harus ditarik keluar kembali.

Sesudahnya Inzaghi divonis mengalami kerusakan ligamen di lutut kirinya dan membuatnya harus menjalani operasi. Inzaghi pun harus menepi selama enam bulan untuk mengembalikan kondisi lututnya seperti semula. Bisa diartikan kalau musim Inzaghi sudah habis.

Sungguh sebuah hal yang tak diinginkan Inzaghi mengingat ia masih semangat-semangatnya dalam bermain meskipun sudah berumur 37 tahun dan mempunyai banyak pesaing di lini depan macam Zlatan Ibrahimovic, Pato atau Robinho.

Namun mantan pemain Juventus itu tak menyerah pada keadaan dan ia memilih konsentrasi pada penyembuhan cederanya, dibanding memikirkan hal terburuk yaitu gantung sepatu terkait keraguan apakah ia bisa kembali kompetitif di umurnya yang terbilang sudah uzur usai dihajar cedera parah.

"Sepakbola dan kehidupan selalu seperti ini. Satu menit Anda bermain dan bertarung, berikutnya Anda sudah menahan kesakitan di lutut Anda," tutur Inzaghi di situs resmi klub,

"Semenit sesudahnya Anda melihat sekeliling Anda. Yang aku lihat mereka semua mengelilingiku. Terima kasih. Aku bisa bangkit karena kalian semua, pelatih, rekan-rekanku dan fans. Mereka melihatmu dan segera merangkulmu," sambung Inzaghi.

"Jauh di dalam lubuk hati Anda seperti saya juga tahu ini akan sulit (proses penyembuhan) namun aku tidak ingin menyerah. Aku ingin melakukan apapun untuk membuat diriku percaya semuanya belum berakhir. Aku ingin melakukannya sebagai rasa terima kasih pada kekuatan dan energi Anda semua," lugasnya.

Keyakinan serupa pun dilontarkan dokter yang menangani cedera Inzaghi, Piero Volpi, soal kemungkinan Inzaghi bisa lagi bermain fit musim depan. Volpi menilai umur bukan halangan baginya mengingat dengan terapi yang benar, Inzaghi bisa kembali ke kondisi terbaiknya.

"Dengan operasi yang tepat dan tahapan penyembuhan yang baik, Inzaghi akan siap bermain di musim kompetitif tahun depan. Umurnya bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan," tegas Volpi.
- Setelah 9 Laga, Parma Menang Lagi

Parma - Tim papan bawah Seri A, Parma, meraih kemenangan lagi setelah kering dalam 9 pertandingan. Kemenangan 1-0 atas Sampdoria juga menyibak harapan mereka untuk keluar dari zona merah.

Parma harus berterima kasih kepada penyerangnya, Valeri Bojinov. Gol Bojinov memastikan kemenangan Gialloblu di laga yang dipanggungkan di Stadion Ennio Tardini, Jumat (12/11/2010) dinihari WIB itu.

Bertanding di bawah cuaca yang berkabut, Parma lebih menguasai permainan di babak pertama. Namun tidak ada satu pun peluang yang didapat Parma, juga Sampdoria, yang bisa dikonversi jadi gol.

Dua menit babak kedua berlangsung, Sampdoria nyaris mencetak gol. Tendangan bebas yang dilepaskan Giampiero Pazzini dari jarak 20-an meter melabrak mistar Parma yang dikawal Antonio Mirante.

Setelah beberapa peluang gagal berbuah gol, Parma akhirnya memecah kebuntuan di menit 84. Memanfaatkan umpan terobosan Christian Zaccardo, Bojinov dengan cermat menjebol gawang Sampdoria yang dikiperi Gianluca Curci.

Skor 1-0 buat keunggulan Parma pun bertahan sampai peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit.

Keberhasilan mengalahkan Sampdoria adalah kemenangan kedua Parma musim ini selain keberhasilan menundukkan Brescia di pekan pertama. Artinya, selama sembilan pertandingan di antaranya, pasukan arahan Pasquale Marino itu kering kemenangan.

Kemenangan ini mengangkat posisi Parma dari posisi 20 ke peringkat 19 dengan nilai 11 dari 11 pertandingan. Poin Parma ini sama dengan milik Cagliari, Brescia, Bologna dan Cesena yang duduk di peringkat 15-18.

Susunan pemain
Parma: Mirante; Zaccardo, Lucarelli, Paletta, Antonelli; Dzemaili, Candreva, Morrone (Gobbi 71); Valiani (Crespo 57), Marques, Bojinov (Almeida Angelo 86)

Sampdoria: Curci; Zauri (Volta 44), Lucchini, Gastaldello, Accardi; Mannini, Poli (Dessena 81), Palombo, Koman (Guberti 72); Marilungo, Pazzini
- Inzaghi Terancam Gantung Sepatu

Milan - Kabar buruk diterima AC Milan terkait kondisi striker gaeknya Filippo Inzaghi. Cedera yang dialami Inzaghi ternyata parah dan mengharuskannya istirahat hingga akhir musim ini. Bahkan bukan tak mungkin Inzaghi bisa saja pensiun.

Inzaghi sebenarnya baru masuk pada menit ke-65 menggantikan Alexandre Pato yang mengalami cedera pada laga kontra Palermo semalam. Namun tak sampai seperempat jam, Inzaghi juga harus meninggalkan lapangan karena cedera.

Jika Pato divonis mengalami masalah pada pahanya, Inzaghi didiagnosa mengalami kerusakan pada ligamen meniskus lutut kirinya. Alhasil Inzaghi pun harus mengalami pembedahan dan diperkirakan bakal memakan waktu pemulihan yang lama.

"AC Milan mengumumkan jika Filippo Inzaghi menjalani tes pagi ini dimana hasilnya adalah ia mengalami cedera pada ligamaen lututnya yang berhubungan dengan jaringan meniskus luar di lutut kirinya," bunyi pernyataan pihak klub yang dilansir Football Italia.

"Usai melakukan konsultasi dengan Dr Piero Volpi, maka tindakan pembedahan akan segera dilakukan."

Belum ada penjelasan resmi lagi berapa lama Super Pippo harus absen. Namun dari jenis cedera, waktu pemulihan bisa berkisar 6-8 bulan yang mana artinya adalah striker 37 tahun itu lebih dini akan mengakhiri musim 2010/2011.

Kabar lebih buruknya adalah cedera yang tergolong parah itu bisa mengancam kelanjutan karir Inzaghi. Sebab dengan umurnya yang sudah uzur, tentu waktu pemulihan bisa jadi akan lebih lama.

Meski hanya berstatus striker cadangan, namun tenaga dan pengalaman Inzaghi masih dibutuhkan Rossonerri yang mengarungi tiga kompetisi musim ini. Musim ini Inzaghi sudah tampil lima kali di seluruh kompetisi dan menyumbang empat gol.

Kamis, 11 November 2010

- Reja: Zarate Egois

Milan - Lazio menelan kekalahan kedua kalinya berturut turut setelah ditaklukan oleh Cesena. Pelatih Biancoceleste Edy Reja pun menyoroti Mauro Zarate yang disebutnya egois.

Setelah kalah dari AS Roma, Lazio kembali menelan hasil buruk setelah dikalahkan 0-1 oleh Cesena. Posisi Lazio di puncak klasemen Seri A pun tergeser oleh AC Milan yang unggul satu poin setelah menekuk Palermo 3-1.

Reja pun mengakui skuadnya gagal membuat peluang ke gawang Cesena. "Kami melakukan pergerakan dengan baik, namun selama 90 menit kami tak mampu membuat peluang mencetak gol," ujarnya seperti dilansir Football Italia.

Secara khusus Reja menyinggung salah satu pemainnya yaitu Zarate. Penyerang asal Argentina itu tampak kesal saat ditarik keluar di menit ke-71 setelah hampir sepanjang mendapatkan teriakan dari pelatih Lazio ini.

"Zarate adalah pemain yang selalu bergerak dengan bola, sering sekali bergerak sendiri, tapi pada akhirnya tidak ada gunanya. Itu bukan suatu hal yang bagus bagi tim," keluh pelatih Lazio ini.

Posisi Lazio di puncak klasemen kini telah tergeser oleh Milan setelah kalah satu poin. Meski demikian Reja melihat mereka masih berada di posisi yang cukup baik dan berharap performa skuadnya bisa baik saat menghadapi Napoli.

"Kami harus terus bekerja dengan tenang. Kami tahu memimpin klasemen bukanlah rencana kami semula. Kami masih berada di posisi yang sempurna. Saya berharap kami dapat kembali ke jalur kemenangan menghadapi Napoli minggu ini," harap Reja.
- Pippo dan Pato Absen di Derby della Madoninna

Jakarta - AC Milan bakal kehilangan dua personelnya di barisan depan untuk derby akhir pekan ini. Filippo Inzaghi dan Alexandre Pato terpaksa absen akibat cedera.

Pato tampil sebagai starter dalam laga melawan Palermo dinihari tadi. Pemain asal Brasil itu kemudian diganti oleh Inzaghi di menit ke-65. Namun Super Pippo hanya seperempat jam berada dan akhirnya harus ditarik keluar juga.

Pelatih Massimiliano Allegri mengatakan bahwa dua attacante Rossoneri ini bakal absen dalam laga Derby della Madoninna akhir pekan nanti.

"Kami tak beruntung karena kehilangna pemain seperti Pato dan Inzaghi yang sejauh ini tampil bagus dan mereka akan absen dalam beberapa laga ke depan."

"Pippo mengalami masalah pada lututnya. Sementara Pato merasakan sakit pada paha. Kita baru bisa tahu seperti apa kondisinya besok," tandas Allegri seperti dikutip dari Football-Italia.

Selain dua penyerang itu, kondisi pengatur permainan Milan Andrea Pirlo juga diragukan karena mengalami cedera dalam latihan sebelum laga melawan Palermo.

Meski begitu Allegri tetap yakin bahwa Milan mampu meraih poin penuh dalam laga-laga berikut meski tak diperkuat para pilar utama-nya.

"Skuad Milan adalah milik semua pemain, itu sebabnya kami bisa tampil baik meski tanpa pemain penting seperti Pirlo atau juga Ronaldinho. Saya pikir kepercayaan diri tim cukup tinggi karena kami sadar betapa pentingnya meraih kemenangan pasca kekalahan kandang atas Juventus," tuntas suksesor Leonardo itu.
- Allegri: Kali Ini Wasit Berpihak ke Milan

Milan - AC Milan menggeser Lazio dari pucuk klasemen Seri A bermodal kemenangan atas Palermo. Hasil itu diakui Massimilano Allegri tidak lepas dari keberuntungan timnya yang sedikit diuntungkan wasit.

Menjamu Palermo di giornata 11, Kamis (11/11/2010) dinihari WIB, Milan menang 3-1 dengan gol keduanya lahir dari tendangan penalti menyusul sebuah pelanggaran terhadap Massimo Ambrosini, yang terbilang dapat diperdebatkan.

Tim tamu sebaliknya sedikit kurang beruntung dalam lawatannya ke San Siro tersebut karena ada beberapa keputusan wasit yang kurang memihak kepada mereka. Allegri pun dengan jujur mengakui hal itu.

"Situasi berjalan baik dengan wasit. Melihat tayangan ulang di monitor televisi, memang kelihatannya Massimo Ambrosini seperti membiarkan dirinya jatuh," aku Allegri di Football Italia.

"(Tapi) Saya harus bilang kalau dilihat di stadion dalam kecepatan normal, memang kelihatan seperti penalti. Pelanggaran terhadap Mauricio Pinilla juga bisa berarti penalti (untuk Palermo), seperti halnya Alexandre Pato dan Kevin Prince Boateng dapat dinilai handsball," paparnya jujur.

Meski begitu, Allegri menilai apa yang terjadi di laga itu tak berarti Milan selalu diuntungkan pengadil lapangan. Sebaliknya ia merasa kalau apa yang hadir kali ini adalah sebuah karma baik untuk timnya setelah sebelumnya sempat dirugikan wasit.

"Saya ingatkan Anda, kami dirugikan sejumlah keputusan yang mirip musim ini, jadi pada akhirnya semua jadi adil," pungkasnya.
- Nerazzurri Hanya Kurang Beruntung

Lecce - Menguasai jalannya pertandingan, menciptakan banyak peluang dan bahkan sempat memimpin, Inter Milan hanya bisa seri dengan Lecce. Boleh jadi Nerazzurri akan mengutuki ketidakberuntungan mereka dalam mencetak gol.

Bertandang ke Via Del Mare dalam lanjutan Seri A pekan ke-11, Kamis (11/11/2010) dinihari WIB, Inter dan Lecce sama-sama bermain imbang tanpa gol di babak pertama. Diego Milito membawa Inter unggul di menit ke-76 sebelum akhirnya disamakan tiga menit setelahnya lewat gol Ruben Olivera.

Sampai laga berakhir pun skor tetap 1-1. Dari statistik Soccenet, Inter menguasai 62 persen ball possesion serta membuat 14 shot dengan lima on goal. Sementara tuan rumah hanya membuat enam dengan tiga mengarah ke gawang.

Jika menilik catatan di atas semestinya tiga poin bisa dibawa pulang pasukan Rafael Benitez namun hasil akhir berkata lain. Tak ada keluhan dari Benitez melihat penampilan timnya dan memuji timnya yang masih bisa bermain prima meskipun badai cedera tengah deras menghantam.

"Kami banyak mempunyai peluang, namun kami hanya tidak bisa menyelesaikannya dengan baik," ucap Benitez. "Saya harap kami ke depannya lebih punya keberuntungan yang lebih baik. Saat ini kami membutuhkan semua pemain, jadi para pemain seperti Diego Milito dan Dejan Stankovic tanpa ragu bisa memberi intensitas hebat dalam skuad," aku Benitez seperti dilansir Football Italia.

"Jika tim ini tidak bermain dengan intensitas yang cukup, lalu semua pemain bertanggung jawab dan kami semua harus melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya," sambung Benitez.

Hal senada pun dilontarkan kapten tim Javier Zanetti yang melihat Inter memang tak beruntung di laga ini. Dari sekian banyak peluang yang didapat hanya satu yang berbuah gol dan ia berharap keberuntungan bisa menaungi timnya di pertandingan selanjutnya.

"Disamping usaha keras kami untuk memenangi laga ini dan situasi sulit yang tengah kami alami, kami pulang ke Milan hanya dengan hasil imbang. Lecce membuat gol dari korner dan kami tidak beruntung saja," ucap Zanetti di situs resmi klub.

Hasil imbang ini membuat Inter turun satu tangga ke posisi ke-4 dengan 20 poin dan selisih tiga dari AC Milan yang berada di puncak. Kedua tim akan bertemu akhir pekan ini dalam Derby Della Madoninna.
- Inter Seri Lagi

Lecce
- Untuk kedua kalinya secara beruntun, Inter Milan hanya mampu memetik hasil seri dalam lanjutan laga Seri A. Di pekan ke-11, Kamis (11/11/2010) dinihari WIB, juara bertahan ditahan imbang 1-1 oleh tim promosi Lecce.

Dalam laga yang dihelat di Via Del Mare, kedua tim tak mampu mencetak gol di babak pertama. Diego Milito membawa Inter unggul lebih dulu sebelum disamakan oleh Olivera.

Inter masih saja menunjukkan inkonsistensi penampilannya di musim ini terkait badai cedera yang menghantam klub itu. Kini Nerazzurri berada di urutan ke-4 klasemen dengan 20 poin, tergeser oleh Napoli yang menang 1-0 atas Cagliari dan memiliki 21 poin. Sementara Lecce ada di posisi 14 dengan 12 poin.

Jalannya pertandingan

Babak pertama tak banyak peluang yang dilahirkan kedua tim. Inter memperoleh peluang di menit ketika sepakan Samuel Eto'o memaksa kiper Lecce membuat penyelamatan gemilang atas gawangnya.

Gantian Lecce yang mengancam di menit ke-38 dari tembakan Andrea Rispoli yang tak terkawal namun masih jauh melenceng dari sasaran. Paruh laga berakhir tanpa gol.

Eto'o sepuluh menit babak kedua berjalan melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis Antonio Rosati. Pada menit ke-69 giliran Milito yang memberikan ujian bagi Rosati namun sepakan masih membentur tiang.

Milito! Gol yang ditunggu akhirnya datang juga pada menit 76 ketika Milito yang memaksimalkan umpan Eto'o dari sisi kiri berhasil mengonversinya jadi gol, setelah tembakannya dari jarak dekat mampu menjebol gawang Rosati.

Tak sampat empat menit kemudian gawang Inter yang dikawal Luca Castelazzi kebobolan oleh gol Olivera. Olivera yang tak terkawal dengan mudah menanduk bola di dalam kotak penalti tanpa bisa dihadang Castelazzi.

Dua menit sebelum peluit panjang berbunyi Milito sebenarnya bisa memenangkan Intyer namun tembakannya malah melebar dari gawang Lecce. Laga pun berkesudahan 1-1 untuk kedua tim.

Susunan pemain

Lecce: Rosati; Rispoli, Gustavo, Giuliatto, Brivio (Coppola 82'); Olivera (Piatti 86'), Vives, Giacomazzi, Mesbah; Jeda (Ofere 65'), Di Michele

Inter: Castellazzi; Santon, Lucio, Cordoba, Chivu; Zanetti, Obi (Mancini 84'); Biabiany (Stankovic 56'), Coutinho, Pandev (Milito 45'); Eto'o