Rabu, 25 Agustus 2010
Milan - Dalam beberapa tahun terakhir Inter Milan berhasil mereguk sukses. Namun dalam menggapai sukses, Inter tak banyak melibatkan pemain Italia. Menanggapi hal ini, presiden Massimo Moratti bersikap cuek.
Inter berhasil mendominasi Seri A dalam lima musim terakhir, di mana dalam kurun waktu tersebut mereka selalu berhasil memboyong scudetto.
Di Coppa Italia dan Super Coppa Italia, tim 'Biru-Hitam' juga berhasil menjadi 'penguasa' dalam lima tahun terakhir.
Kesuksesan I Biscione mencapai puncaknya pada kompetisi musim 2009/2010 di mana mereka berhasil meraih treble winners dengan meraih gelar Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Untuk musim ini, tim yang kini dibesut Rafael Benitez itu sudah meraih trofi pertama yakni Piala Super Italia.
Namun di balik kisah sukses itu, ada satu hal yang menjadi ironi dan membuat Inter menjadi bahan kritikan. Hal tersebut adalah minimnya pemain Italia yang menjadi elemen utama Nerazzuri dalam mengukir prestasi.
Menanggapi hal ini, Moratti memilih untuk bersikap cuek. "Saya akan lebih bangga dengan fakta bahwa Inter telah menjadi wakil Italia yang berhasil menjadi yang terbaik dalam segala hal," ujar Moratti seperti dikutip dari AFP.
Taipan minyak itu balik menyindir sejumlah klub yang sering melakukan pengaturan skor.
"Orang selalu berusaha menemukan kekurangan dan kesalahan kami, namun lebih baik memiliki tim yang (bermateri) pemain multi-etnis dibanding mereka yang berusaha menjadi juara dengan membeli pertandingan," tegas Moratti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar